Mei 06, 2009

Orientasi Ke Malang Jawa Timur

HKBP telah menetapkan tahun 2009 tahun Diakonia HKBP dalam terang sub thema: usahakanlah kesejahteraan kota kemana kamu kubuang dan doakan sebab kesejahteraan mereka adalah kesejahteraahnmu juga (Yer 29:17).

Pradigma Pelayanan Gereja yang terkesan sekian lama, pradigma pelayanan internal, rutinitas dan lebih kepada tugas pelayanan ceremonial. Hal ini hendaknya berubah, kepedulian dengan sesama manusia yang menderita, sengsara, miskin, papa, korban ketidak adilan, hendaknya menjadi fokusperhatian perdana. Alam serta seluruh ciptaan yang hampir diambang kepunahan,
hendaknya turut mendapat perhatian. Sehingga bumi dan seluruh ciptaan Tuhan bersoraksorai, damai di sorga juga ada di bumi. Untuk itulah mengimplementasi tugas suruhan Tuhan, mewujudkan damai di bumi di samping peduli warga dan alam ciptaanTuhan, peningkatan tingkat kesejahteraan warganya serta membangun soraksorai,dikemas beberapa kegiatan seperti apa yang dipaparkan dalam buku panduan DiakoniaHKBP 2009.
Rasanya motivator terampil sungguh diperlukan untuk pelayanan mendorong serta memberdayakan dan menguatkan warga di berbagai desa, wilayah dan berbagai tempat.Untuk itu Kepala Departemen Diakonia HKBP, Pdt.Nelson Siregar, memberangkatkan 6Orang utusan pada 20-26 April 2009 orientasi Ke Malang Jawa Timur, dibantu olehBapak Manik.. Mereka yang diberangkatkan adalah Sekretaris Caritas EmergencyPdt.Eden Siahaan, Pdt.Samuel Sihombing, Pdt.David M Simatupang dari HKBP RessSidikalang VI, Pdt. B.Nababan Pdt HKBP Ress Sukandevi, Distrik VI Dairi, DuatSihombing Staf Petrasa Dairi Sidikalang, Direktur Pengmas HKBP, Pdt.ReinjustinGultom, dan Bendahra Pengmas HKBP Pdt.Jhony Sihite. Tujuh Orang yang diberangkatkan orientase ke Malang belajar tentang BBIB (Balai Besar Inseminasi Buatan)Malang, Memelihara ternak Sapi dan Kambing Perah dari pembenihan hingga paskapanen, milk processing, susu pasturisasi, kefir dan fermentase di Unit Peliharaan Ternak(UPT) Malang dan belajar dari peternak kambing kelompok Sumber Rejeki yangbershasil di dusun Tegal Rejo Malang. Biogas kombinasi Sapi dan Kambing diUniverstias Bariwijaya Malang, Agrowisata di Batu Malang dan Home industry diTumpang bekerjasama dengan GKJ (Greja Kristen Jawa) Malang.
Di celah celah dan di penghujung orientasi ke tujuh peserta menghadiri jamuan makandari warga dan parhalado HKBP Ressort Malang serta ibadah minggu bersama warga,sembari mengalunkan koor diakonia yang berjudul “O Sion Nauli Tongam do Ho”,sementara khotbah minggu di HKBP Malang disampaikan oleh direktur PengmasHKBP, Pdt.Reinjustin Gultom, dalam refleksi kotbah dari Mika 7:14-20, Allah yang kitakenal adalah Allah yang berbelas kasih. Dia dalam Yesus hingga mengorbankanhidupnya sampai pada tetes darah penghabisdan agar semua orang dan ciptaan lainnya,tidak binasa melainkan beroleh hidup kekal (Yoh 3:16). Yang sudah menerima berkat
dan belaskasih, ditunggu dan dituntut menjadi saluran berkat bagi semua orang dan seluruh ciptaan. Kemiskinan yang kian membengkak, adalah akibat kebijakan penguasadan pengusaha yang tidak berpihak kepada rakyat kecil. Membengkaknya hutang sekitar2 milliar, malah kita disebut si juara satu berhutang di ADB (Asian Development Bank),kini setiap orang telah memiliki hutang Rp7,7 juta/orang semenjak dari kecilnya,bukankah ini kebijakan yang semakin mempermiskin rakyat?. Lihat pemanasan globalyang menjadikan bumi diambang kepunahan. Krisis financial semakin menciptabanyaknya pengangguran, dsb. Banyaknya manusia “homo homini lupus” serigala bagisesama, mengobjekkan manusia dan ciptaan lainnya demi mencari keuntungan dirinyasemata. Hiduplah menjadi berkat, berbelaskasih, berbagi bagi setiap orang dan seluruh ciptaan,supaya bumi, manusia dan semua ciptaan damai, sejahtera, sorak sorai ada di bumiseperti di sorga. Harapan kita mereka yang diberangkatkan ini akan menshare ilmu dan
keterampilan yang mereka peroleh berbagi dan menjadi berkat bagi warga, sehingga warga berdaya dan mampu keluar dari persoalan kemiskinannya sendiri. Yang diperolehhendaknya diimplementasi diterapkan di tempatnya, demi peningkatan tingkatkesejahteraan bagi rakyat., membangun sorak sorai bagi seluruh ciptaan dan demikemuliaan nama Tuhan, Kita tunggu.
Oleh : Pdt. Reinjustin Gultom (Direktur Pengmas HKBP)

Mei 05, 2009

Pengmas HKBP & CDS/CDRM Univ HKBP Nommensen Share & Discussion Programs


After introducing Pengmas HKBP to Rev.Totok, director of CDS/CDRM through cellular
phone, furthermore, on Mei 3, 2009 Mr totok visited Pengmas HKBP office and Farmer
field school in Tigadolok Simalungun Regency, North Sumatra, Indonesia. In that time
Rev.Reinjustin, director of Pengmas HKBP, shared and introduced the overall activities
of Pengmas HKBP such as: Motivating/organizing, Community Economy Development
(through: Agriculture/livestock, Animal’s offspring, Union Credit (CU), reforestry),
Information/ Networking and Supporting system. And In the other hand Rev.totok
introduced CDS/CDR programs also.

After long sharing and discussion of each its programs, Mr. Rev.Totok and Pengmas
HKBP visited also pilot project of Pengmas HKBP, integrated farming which is
combining with livestock and farmers field school, which is located near pengmas office.
Pengmas also introduced farmer’s field school program activities. This is the place for the
farmer to train how to cultivate organic agriculture and livestock, how to make compost
and organic pesticide, to train how to manage their own money in Credit Union etc.

TO handle the overall Pengmas program activities, Pengmas said that CDS is always
invited as a special lecture to train the participants. Mr Yanto Tampubolon, is then one of
expert of Agriculture from the CDS Univ. HKBP Nommensen, he was invited as a
trainer in Pengmas HKBP and Farmer field school activities. Hopely now and for the
future, it will be going continuously. We hope CDS/CDRM through Mr. Rev.Totok, do
not mind for paying full attention to help and support Pengmas and its all program
activities. Even now farmer Field school still new, which has dedicated by the head of
Diaconi Department of HKBP, Rev.Nelson Siregar, on Augustus 3, 2008, and donated by
LCA/ALWS,. Till now around 60 participants has graduated from the farmers field
school, even it’s classroom not so comfortable to live in. Pengmas always struggle in
order this school will train many farmers, which are never paying attention by the power
and government..

Hoping for the future. Through this school, farmers will go out from its poverty, and the
environment and all God Creature will be rejoice forever.

Pengmas and CDS/CDRM for the future will be take care good relationship and good
networking one another. Rev.Totok also hope that Farmer field school and it’s pilot
project of Pengmas it should be developed for the future, to extend the skill of the people
(participants) to cultivate from “hulu and hilir” (to know how to process from the
beginning: cultivation up to harvesting), he hopes may it is used as a length hand of CDS
to implemented its programs and to apply it’s vision and mission for the people. And
Pengmas HKBP said, that pengmas HKBP will ready as a contact person to help
CDS/CDR to extend their mission and vision, to make the people prosperous and to be
glorify of God, who created their creation.

Mei 04, 2009

BETERNAK BABI SISTEM KOREA DAN FENOMENA FLU BABI

Sungguh Allah menciptakan dunia ini dengan baik, tiada cacat satu apapun. Dia menciptakan semuanya baik, sehat walafiat , tiada satupun yang cacat dan sakit, termasuk ternak babi (Kej 1:31). Adam dan Eva yang ditugaskan Allah untuk mengolah taman Eden Allah, lihat keduanya tetap menjalin hubungan yang baik, mesra, dengan seluruh ciptaan Allah, Bukankah Adam dan Eva dekat dengan ternak Allah? Mereka memberi nama kepada sang ternak, suatu indikator kedekatan dengan ternak.

Di saat hubungan mesra dengan babi terjalin baik, disanalah manusia dan ternak babi hidup damai, sehat dan sejahtera. Sebalaiknya disaat manusia serakah terhadap bumi, bumipun benci bahkan mengutuk dan menyerang manusia. Keserakahan manusia terhadap babi, babi pun mengutuk dan menyerang manusia. Bila manusia tidak menghiraukan Firman Tuhan, untuk tetap membawa kabar baik bagi seluruh ciptaan (Mrk 1615) maka ciptaanpun tidak akan memberi damai bagi manusia

Sekali lagi, Di saat manusia tidak peduli dengan babi, mengobjekkan babi menjadi alat mencari keuntungannya semata, menginginkan dagingnya hanya untuk menjadisantapan semata. Disana lah babi akan membenci dan menyerang manusia. Memberikan pakan (makanan) alami yang ramah lingkungan, dengan mengoptimalisasi local resourcess (sumber yang ter sedia) tanpa import pakan dari luar negeri yang ternyata local resourcess mampu memberi akses, sebab bumi Indonesia yang t ercinta ini kaya akan sumber daya alamnya yang lebih sehat, beruntung dan berkelanjutan, menjaga kandang babi tidak lembab dan becek ban bagaikan kubangan, meminimalisasi pakan industri yang tidak bermutu, memberikan faksin yang teratur agar kebal terhadap serangan penyakit, adalah aksi nyata dan bukti bahwa kita peduli babi. Bila ini tetap kita pelihara maka babi babi kitapun akan sehat, dan kebal terhadap serangan apapun dari luar,


Tegasnya kasih sayang kita terhadap ternak babi, babi akan kebal dan tidak akan teserang virus H1N1, terserang flu babi. Babi akan kebal, sehat, lestari dan akan memberikan keuntungan yang wajar bagi manusia pemeliharanya.

Diskusi dan Latihan Ternak Babi Sistem Korea Atasi Flu babi

Seahubungan dengan itu, untuk memberdayakan para peternak babi bergulir dan peternak babi dampingan Pengmas HKBP, Sekitar 50 0rang peternak babi di HKBP Ressort Kota Baru tebing tinggi distrik Tebing tinggi, yang dipimpin oleh Pdt.Adian Pasaribu, pada tanggal 13 April 2000 Pengmas HKBP mengadakan diskusi bagaimana memelihara ternak babi ramah lingkungan. dengan sistem Korea, Membuat kandang dari serbuk gergaji, dengan campuran estrak jus pisang, kangkung dan pepaya dicampur dengan IMO (indegeneous Micro Orgsanisma) yang ditangkap dari bawag pohon bambu. Bagaimana menangai penyakit dan penanganan disaat melahirkan. Bagaimana mengoptimalkan pekarangan menjadi akses makanan bergiji bagi ternak.


Tidak kettinggalan sekitar 10 orang utusan peternak dari HKBP Karasaan Ressort Karasaan berlatih bagaimana mengemas jus pisang, kangkung (andor) dan pepaya serta menangkap IMO dengan sistem kotak di SLP (Sekolah Lapangan Petani) SIRA Tigadolok Jalan Parapat Tigadolok, seusai berlatih para utusan membawa pulang hasillatihannya untuk di praktekkan pada tanggal 8 Mei 2009 di lahan mereka.

Ternak Dan Padi Organik

Sinur Napinahan gabe naniula, memang tanpa ternak, mustahillah pertanian akan survive, untuk itu peran ternak babi sangat dibutuhkan untuk menciptakan pertanian yang organik, bebas kimia pestisida, sehat, beruntung dan berkelanjutan. Untuk itu sekitar 100 orang peternak dan Petani padi seusai minggu, mengadakan diskusi dengan Pengmas HKBP. Bagaimana mememelihara ternak babi ramah lingkungan berkombinasi dengan padi organik, menjadi topik pembahasan pada diskusi di HKBP Muara Mulia yand dipimpin oleh Pdt.. Allah yang kita kenal juga adalah Allah yang memiliki taman (Porlak) namanya Eden. Arti Eden: Sorak sorai, sejahtera, hasonangan. Kita sama sama memiliki porlak dengan Allah, sebenarnya kita boleh sebutkan Allah yang kita kenal Allah teman satu serikat parporlak (petani). Namun bedanya porlak kita terkesan porlak hasusaan, karena kita tidak pernah memperoleh keuntungan maksimal dari apa yang kita olah.


Kombinasi antara ternak dan pertanian kita lihat di Porlak Eden. Bila lahan yang kita oleh bercermin dari Porlak Eden, dimana ternak dan pertanian terkombinasi maka di sana pertanian kita akan lebih mandiri, kompos dan pestisida dari luaran tidak perlu, sebab kotoran ternak tersedia menjadi kompos yang cukup berharga bagi pertanian kita. Persoalan sekarang bagaimana kita mengolah kompos yang baik agara pertanian padi kita sehat, beruntung dan berkelanjutan ?. Untuk itu kembalilah memelihara ternak babi system korea atau system tradisional dengan mengemas makanan bergizi dari sumber daya local yang tersedia.

Seusai memberikan teori bagaimana menanam padi system SRI (System Rice Intensification) dan IPAT-BO, mengolah sawah dengan jarak 30-50 cm, benih diseleksi dengan larutan garam, kemudian direbus dengan suhu 60 derajat celcius selama 5 menit, Praeses distrik Tanah Jawa Pdt.Tendens Simanjuntak, mendorong warga agar menerapkan kedua system ini dilahan petani kita. Menanam padi SRI-IPAT BO, serta memelihara ternak babi system Korea yang ramah lingkungan ini, .

Lebih jauh Praeses Tendens, mengatakan, jangan takut dengan issu flu babi, Penyakit flu babi adalah penyakit luar negeri, yang musimnya dipengaruhi musim es (salju), tempat kita daerah panas, virus sulit berkembang di daerah panas, tandasnya. Kebijakan pemerintah untuk import babi dari luar negeri., mengurangi bea impor hendaknya menjadi pertimbangan, sebab disamping tidak akan menghidupkan dan menggalakkan ekonomi kerakyatan, juga akan lebih mempercepat masuknya virus ke dalam Negeri ini. Untuk itu pengawasan bandara dan karantina hendaknya diperketat. Disamping itu Hendaknya issu flu babi ini, tidak dibesar besarkan dipolitisi menjadi politik ekonomi, demi penghalalan segala cara untuk mem bumi hanguskan tenak babi dari bumi yang kita cintai ini. Memang kewaspadaan semua stake holder teramat diperlukan, tetap memelihara hubungan dan komunikasi yang baik, dan memberi yang terbaik juga bagi bumi dan babi. Demi menguatnya ekonomi kerakyatan, dan demi terciptanya bumi yang baik, demi sorak sorai, sehat sejahtera dan demi kemuliaan nama Tuhan demikian Pengmas HKBP mengakhiri diskusinya.

Disampaikan Oleh : Pdt.Rein Justin Gultom,STh (Direktur Pengmas HKBP)