tag:blogger.com,1999:blog-70880898891871212082024-03-13T03:51:02.295-07:00PENGMAS HKBPpengmashkbphttp://www.blogger.com/profile/16566779003274629174noreply@blogger.comBlogger17125tag:blogger.com,1999:blog-7088089889187121208.post-8355478910498194292011-03-08T02:25:00.000-08:002011-03-08T02:34:24.768-08:00MEMBUAT ALAT TETAS TELUR AYAM KAMPUNG<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://4.bp.blogspot.com/-SwlpMsT7g9w/TXYGChBBATI/AAAAAAAAAFc/Aeo2Cyf2cFo/s1600/kandang%2Bayam.bmp"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 313px; height: 232px;" src="http://4.bp.blogspot.com/-SwlpMsT7g9w/TXYGChBBATI/AAAAAAAAAFc/Aeo2Cyf2cFo/s200/kandang%2Bayam.bmp" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5581655428464443698" border="0" /></a>pengmashkbphttp://www.blogger.com/profile/16566779003274629174noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7088089889187121208.post-83379101111634573142010-12-26T15:06:00.000-08:002010-12-26T16:50:32.079-08:00<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://3.bp.blogspot.com/_t13-ob4OOQA/TRfO6i1Dm2I/AAAAAAAAAFQ/tuQXS3IjDRI/s1600/Foto%2528728%2529.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 200px; height: 150px;" src="http://3.bp.blogspot.com/_t13-ob4OOQA/TRfO6i1Dm2I/AAAAAAAAAFQ/tuQXS3IjDRI/s200/Foto%2528728%2529.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5555136170561870690" border="0" /></a> Memelihara lele Kombinasi dengan pertanian dan peternakan kenapa perlu?<br /><br />O1. Optimalisasi sumber daya sekitar kolam ikan lele, dengan menanam akses yang dibutuhkan untuk pakan, seperti: ternak ayam kampung dan sayur mayur, dsb.<br />O2. Mengingat pasti adanya angka kematian pada pemeliharaan ternak dan rusaknya panen sayur mayur, maka kita tidak perlu dikwatirkan fungsi ganda masih tersedia, semuanya dapat diperuntukkan bagi ikan lele. (<span style="font-style: italic; font-family: times new roman;">lihat foto: uji coba kolam ikan sistem semen permanent dengan ukuran 5x3 m dengan kedalaman 50 cm. Nampak berkombinasi dengan syuran dan kandang ternak babi dan ayam ada disekitarnya)</span><br /><br />HAL HAL YANG PERLU MENDAPAT PERHATIAN DALAM BETERNAK LELE<br /><br />O1. Belajar dari pengalaman adalah guru terbaik. The experience is a best teacher. Untk itu: Amatilah apa yang terjadi disekitar dan dipermukaan kolam ikanlele anda. Catat dan caritahu apa yang terjadi, dan apa solusi yang diambil untuk mengatiasinya<br />O2. Pastikan air ikan kolam lele, bersih tidak terdapat limbah, sampah anorganic (plastik,kaleng, paku, dsb)<br />O3. Perhatikan disekitar permukaan iar, bila airnyameluap, pipa pengaturan air di bawah dilepas hingga tinggi permukaan tetap terjaga antara 50 cm- 1 m dari dasar lantainya<br />O4. Pastikan net pagar kolam utuh dan baik supaya bila air meluap ikan lele tidak lepas.<br />O5. Pastikan lele anda kita anjurkan makan 4x sehari yaitu: jam 06.00 wib, jam 10.00 wib, jam 16.00 wib dan jam 20.00 wib<br />O6. Ukuran pemberian pakan perhari pada umur 1 bulan, 2 bulan dan 3 bulan: dengan rumus:<br /> Jumlah ikan bibit (lele) anda x 5 gr/ekor:<br /> Cth: ikan bibit lele anda ada: 200 ekor maka: 200x5 gr/ekor: 1000 gr (1 kg)<br /> Berapa jumlah pakan perhari yang dibutuhkan<br /> a, Untuk umur bulan perama yang masih kecil tapi sudah boleh makan butiran ukuran 5-1Ocm. maka 5%x1kg: 5/100x1000 gr: 50 gr: 0,05 kg<br /> maka jumlah total pakan selama 30 hari pada bulan pertama: 30x0,05 kg: 1500 gr (1,5 kg) atau kira kira 8 sendok makan (2 sendok/1 kali makan karena 4 kali makan bukan?)<br /><br />O7. Untuk makanan lele setelah usia 2 bulan?<br /> Bio massa ikan (yang diperkirakan hidup): tinggal 90%. Misal julah bibit ikan lele 200 ekor: 90%x200x30 gr/hr: 5400 gr (5,4 kg)<br /> jumlah pakan total selama 30 hari (pada bulan kedua): 30x0,5 kg: 15 kg minimal/bulan<br />O8. Untuk makanan lele pada usia 3 bulan: diperkirakan bio massa (jumlah hidup: 80%) mor: maka: 80% x 200 x 100 gr/ekor: 16.000 gr (16 kg)<br /> maka jumlah pakan perhari pada usia ini: 10% x 16 kg: 1,6 kg<br /> Jumlah pakan total selama 3 bulan ketiga: 30x16 kg: 48 kg<br />O9. Timbang perbulan berapa kenaikan pertumbuhan yang diperoleh guna evaluasi tahap berikutnya<br />10. Bila anda bisa mengamati, dan mencari solusi pemecahan, maka anda pasti profesional<br /> dalam memelihara lele ke depan.<br />Selamat memelihara lele, jangan lupa bagi keuntungannya dikit ya?pengmashkbphttp://www.blogger.com/profile/16566779003274629174noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7088089889187121208.post-30731566677736748372010-12-26T08:32:00.000-08:002010-12-26T09:39:20.165-08:00memelihara lele berpadu dengan pertanian<div style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold; font-family: webdings;">Memelihara ikan lele organik dan sederhana</span><br style="font-weight: bold; font-family: webdings;"><br />Sebenarnya memelihara ikan lele, tidak begitu sulit dibanding dengan memelihara ikan lainnya, seperti tilapia (nila), ikan emas, dsb. Berikut beberapa tehnis sederhana yang kami perbuat di lahan ujicoba Pengmas HKBP<br /><br />A<span style="font-family: courier new; font-style: italic;">.<span style="font-weight: bold;"> Persiapan Membangun kolam ikan lele</span></span><br style="font-family: courier new; font-style: italic;"><br />O1. Tergantung ketersediaan bahan, yang ada. Boleh dengan semen, atau dilapis plastik<br /> ukuran bak kolam ikan lele, tergantung juga pada kesediaan bahan. Boleh 3x4 m atau 4x4 m,<br /> ke dalaman 50-100 cm. Hal ini penting diketahui karena kemampuan matahari menembus permukaan air kolam hanya sekitar 40 cm. 10 cm yang tidak terkena sinar, akan menjadi tempat berteduh (tempat berteduh) bagi ikan lele. Bila kedalaman kurang dari 50 cm, maka air tempat ikan lele hidup akan panas. Kalau ini terjadi maka lendir ikanlele akan terkelupas dan mati<br /><br />O2. Pembuangan air pada kolam lele, hendaknya dilakukan 1 kali sebulan (paling sedikit) air setinggi 20 cm dikurangi dari bawah. untuk itu, pada lapisan dasar kolam, buat pipa out let (pembuangan) sehingga pembuangan dapat diatur sewaktu waktu. Untuk membuang amoniak air yang bisa mengganggu kesehatan ikan<br /><br />O2. Bak kolam yang baru dibangun dari semen permanent (biarkan sekitar 1-2 minggu) dan isi dengan air, cuci, sehingga bekar air semen bersih dari sisa air semen yang boleh mematikan lele. Bila perlu dicuci ulang dan disiramkan dan cuci dengan air kapur<br /><br /><span style="font-style: italic; font-weight: bold;">B. Bak (kolam) ikan lele</span><br style="font-style: italic; font-weight: bold;"><span style="font-style: italic; font-weight: bold;"> </span><br />O1. Kalau ukuran kolam anda 1 m, setelah kolamnya bersih, dicuci boleh memasukkan jerami pada kolam (lapisan pertama), kemudian batang pisang yang dicincang (lapisan dua) dan kompos sapi (pada lapisan 3)<br /><br />O3. setelah kolam 2 minggu, masukkan lah anak anak ikan lele ukuran kecil (boleh dibeli di toko toko), yang sudah boleh memakan butiran pellet 999. (catatan: pelet 999 ini cukup diberikan hingga usia 1 bulan saja).<br />Perlu diketahui banyaknya ikan lele untuk 1 m persegi adalah 100 ekor.<br /><br /><span style="font-weight: bold; font-style: italic;">C. Pakan ikan lele<br /><br /></span>O1. Perlu diketahui, ikan lele yang tidak diberi makan dengan teratur, maka dia akan menyerang temannya. Itu sebabnya teman mengeluh, saya masukkan 1000 ekor, ternyata jadi tinggal 100. Ini mungkin karena ikan lele tidak cukup makan.<br /><br />O2. Bila ikan lele cukup makan, maka biasanya ikan tersebut hanya menghuni tempatnya dan bergerak atas bawah dan bawah atas. Dan tidak akan pernah mengganggu temannya apalagi memangsa.<br /><br />O3. Ikan lele biasanya memakan apa saja yang kita beri, boleh sisa sisa makanan, atau limbah dapur,dsb. Boleh diberi sayuran yang direbus setengah matang, ikan lele akan melahap dan menyantap habis.<br /><br />O4. Dua jenis makanan ternak yang harus diketahui, termasuk untuk ikan lele: nabati dan hewani (tumbuhan dan jenis daging). Atau sisa sisa ampas ikan, dsb. Nabati: dari tumbuhahan seperi, jagung, dedak, konsentrat, bungkil. Hewani berupa: sisa ikan (ampas ikan), daging, cacing, keong (siput), dsb. Semuanya ini boleh dicampur, digiling dan boleh dibuat dalam bentuk pelet<br /><br />C<span style="font-weight: bold; font-style: italic;">. Waktu pemberian Pakan</span><br /><br /><br /><br /><br /><br /></div>pengmashkbphttp://www.blogger.com/profile/16566779003274629174noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7088089889187121208.post-51945234458189416482010-12-21T03:09:00.000-08:002010-12-21T03:26:29.005-08:00MENANGKAP IMO (Indegeneous Micro Organisma)<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://1.bp.blogspot.com/_t13-ob4OOQA/TRCMMXClpeI/AAAAAAAAAE8/w1wPZSgYSXk/s1600/01122010455.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 320px; height: 240px;" src="http://1.bp.blogspot.com/_t13-ob4OOQA/TRCMMXClpeI/AAAAAAAAAE8/w1wPZSgYSXk/s320/01122010455.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5553092484519011810" border="0" /></a>Micro Organisma: Mikroba (binatang binatang kecil pengurai (decomposer), yang tidak bisa dilihat dengan kasat mata. Ukuran 0,001 mm. Binatang ini mampu memporses sehingga tanah menjadi subur.<br />Cara Menangkap IMO:<br />01. Sediakan bambu beberapa potong<br />02. Potong sepertiga dan jadikan tutup<br />03. Masak beras 2 Muk dan setela matang masukkan ke dalam potongan bambu<br />04. Tutup dan ikat dengan tali<br />05. Beri lobang kecil (sebesar paku) di kedua sisi<br />06. kubur di bawah pohon bambu<br />07. Tunggu hingga 1 minggu, maka IMO tanah masuk ke dalam bambupengmashkbphttp://www.blogger.com/profile/16566779003274629174noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7088089889187121208.post-9435033809290030152010-11-12T18:59:00.000-08:002010-11-12T19:17:03.026-08:00Menggulung Untung dari Ayam Kampug<div style="text-align: justify;">Di tengah situasi sulit yang kita hadapi saat ini, Kemiskinan yang tetap tidak terjawab, kian hari kian membengkak. ALam kita terancam diambang kepunahan. Tegakah kita membiarkan ini berlarut?<br />Biro Pengembangan Masarakat HKBP, kembali mengingatkan demi manusia dan alam, demi soraksorai di bumi ini, Pertanian dan Peternakan Organik, sehat, berkelanjutan dan menguntungkan mestinya digalakkan. Pupuk kimia dan pestisida kimia, ancam kehidupan rakyat dan alam ciptaan TUhan. Sungguh membunuh bumi dan segenap isinya.<br /><br />Mengimplementasi missi Kristus, Pengmas HKBP di Periode Tahun ini, memberdayakan rakyat untuk kembali kebudaya dan system pertanian nenek moyang kita dulu: "SInur na Pinahan gabe na niula", Beternak ayam sistem fermented floor: yang bisa gulung untung dari ayam kampung<br /><br />Bahan:<br /><br />IMO (indegeneus Micro Organisme): ditangkap ditempat tempat/tanah yang subur dengan cara rebus 2 muk beras, masukkan ke dalam kotak, tutup dengans kerta karton, tanam dan biarkan selama 1 minggu akankelihatan jamur warna warni, itulah micro organisma<br /><br />Kandang: Ukuran 3x4 m, atau 3x8 m<br />serbuk gergaji: 4 goni<br />Jerami: 8-10 goni<br />Pisang/ pepaya busuk atau segar, masing masing 6 kg<br />garam dan arang secukupnya<br />Nasi direbus 4 liter.<br /><br />Caranya:<br />Potong kecil kecil pisang dan pepaya, dibelender<br />Imo dicampur dengan gula merah 1 kg dan campur dengan air hangat 2 liter<br />Gali lantai kandang, masukkan imo dan jus tadi, serta nasi.<br />kemudian tutup dengan jerami dan serbuk gergaji<br />masukkan ayam berumur 1 bulan, yakin 2 bulan lagi bisa panen dengan bobo 1-1,2 kg<br /><br />mau coba?<br /><br /></div>pengmashkbphttp://www.blogger.com/profile/16566779003274629174noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7088089889187121208.post-83951006471246659832010-11-11T22:37:00.000-08:002010-11-11T22:45:03.529-08:00Berbagi Roti bagi SesamaUsai Rapat BKCU (Badan Koordinasi Credit Union) HKBP yang dilaksanakan 6 Nopember 2010 lalu di Aula Asrama STM HKBP Pematang sianar, Satu dari keputusan yang ada: Membangun komunitas antar sesama, Antar pemodal, pengusaha dan Petani. Ide mengimplementasi apa yang dikatakann Firman TUhan, Yang memiliki banyak tidak berlebih dan yang memiliki sedikit tidak kekurangan sehingga antar keduanya berimbang.<br /><br />Sehubungan dengan itu Satu dari Keputusan Rapat BKCU yang diikuti ratusan peserta Credit Union se Sumatera, membangun kelembagaan BKCU yang pas. Untuk itu Pengmas HKBP akan mengadakan Rapat bersama, pada hari kamis 19 Nopemeber 2010, pukul 14.00 sampai dengan selesai di Pendopo Elim HKBP Pematang Siantar<br /><br />Pertemuan ini akan diikuti oleh para simpatisan, pemodal, pengusaha, petani dan pedagang serta kaum rohaniawan.<br />Semoga Tuhan memberkati pelayanan kita,<br />syalom<br />reinjustinpengmashkbphttp://www.blogger.com/profile/16566779003274629174noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7088089889187121208.post-69390316293055796462009-05-21T23:52:00.000-07:002009-05-21T23:55:03.666-07:00PETANI....................<div style="text-align: center;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://1.bp.blogspot.com/_t13-ob4OOQA/ShZL9JesnWI/AAAAAAAAAEc/xl3SX71NW2E/s1600-h/petani_perempuan.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 481px; height: 253px;" src="http://1.bp.blogspot.com/_t13-ob4OOQA/ShZL9JesnWI/AAAAAAAAAEc/xl3SX71NW2E/s320/petani_perempuan.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5338537922183077218" border="0" /></a><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 0, 0); font-style: italic;">Petani Indonesia, Kemana Kakimu Melangkah????</span><br /></div>pengmashkbphttp://www.blogger.com/profile/16566779003274629174noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7088089889187121208.post-69033754562531022612009-05-14T21:09:00.000-07:002009-05-19T22:13:08.233-07:00IMPLEMENTASI EDEN DIBUMI TERCINTA<div style="text-align: justify;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://1.bp.blogspot.com/_t13-ob4OOQA/SgzsACAWn5I/AAAAAAAAAEM/H5_Bpco2Pzg/s1600-h/garden-eden.jpg"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 327px; height: 236px;" src="http://1.bp.blogspot.com/_t13-ob4OOQA/SgzsACAWn5I/AAAAAAAAAEM/H5_Bpco2Pzg/s320/garden-eden.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5335899143809703826" border="0" /></a>HKBP Sianipar yang terletak di desa sianipar kecamatan Silaen Kabupaten Tobasamosir memiliki 130 kk, dengan jumlah Parhalado 10 orang. Ressort yang memiliki 6 gereja cabang ini dipimpin oleh Pdt. Togar Parlin Purba, STh.Hampir 100% warga gereja ini tergantung dari kehidupan pertanian, holtikultura, sawah, ternak,dsb. Dari Pertemuan need assesment sementara dan sederhana dan motivasi yang diadakan oleh Pengmas HKBP, diangkat beberapa persoalan yang ditemui dalam kehidupan pertanian warga ini: kekeringan, sulitnya mendapatkan kompos, kemiskinan yang membengkak Akibat harga ongkos produksi yang semakin tinggi sementara hasil produksi yang tidak seberapa, ancaman hama wereng, penyakit kepada tanaman dan penyakit ternak yang sulit berkembang. Pengmas HKBP dipandu oleh Pdt.R.J.Gultom dan srtaff magang Sandro Tindaon dan Lamria Gultom, mengadakan Motivasi kembali ke Pertanian Organik Eden dan Pertanian Organik Sungguh Allah yang kita kenal memiliki taman Eden (Porlak), membaca bahwa Allah menciptakan segala sesuatu, ternak tanaman dsb. Diversifikasi dan heteroculture yang saling mendukungt di Eden inilah yang mengakibatkan Eden kebun (taman) “hasonangan (damai sukacita,soraksorai dan sejahtera). Kehidupan mutualisma yang salingmenguntungkan saling menopang satu ciptaan dengan ciptaan yang lain, itulah yang terjadi di porlak Allah (Eden). Dikala ternak kotoran, kotoran ditangkap oleh tanaman, sisa tanaman diperlukan oleh peternakan, demikian lingkaran kehidupan antara satu ciptaan dan ciptaan lainnya terjadi. Dengan kehidupan yang saling mencukupi, menghidupkan predator (hama alami) yang saling menjadi berkat, sehingga supply(import) luaran benar tidak akan diperlukan. Tuhan telah menugaskan bagi setiap orang untuk memberitakan kabar baik kepada „segala mahluk“ (Mrk 15:16), bukankah kita harus mengimplementasi Eden di bumi tercinta ini, di tanah air beta dan di lahan kita sendiri?<br /></div><br /><span style="font-weight: bold; font-style: italic;">Motivasi dan Diskusi Bersama Warga HKBP Sianipar</span><br /><div style="text-align: justify;">Untuk itu Pengmas HKBP kepada 70 warga HKBP Sianipar pada 10 Mei 2009 usai ibadah minggu, diadakan diskusi dan assesment dipandu oleh Pdt.R.J.Gultom, seusai analisis masalah, berbagai pengalaman dilanjutkan dengan penjelasan dan tawaran tentang pemeliharaan ternak babi system korea, yang ramah lingkungan, dan efesiensi waktu dalam pemeliharaan, tidak perlu dimandikan, irit biaya, kandang yang tidak berbau dan makanan yang boleh dikemas dengan optimalisasi sumberedaya lokal yang tersedia, akan dapat meningkatkan ekonomi warga. Juga dilanjutkan dengan disksui bagaimana membuat kompos organik dari sekam padi yang kwalitas (mutu)nya melebihi kcl, kimia yang dibeli dipasaran?. Untuk apa beli dipasaran sementara di tempat kita semuanya bahan tersedia? Pembuatan kompos jerami 1 ton hanya dari 500 kg jerami yang dicampur dengan daun pahitan, daun bambu kering, daun tahi ayam, kotoran ayam dan kerbau, dedak halus dan disiram dengan air secukupnya, kemudian disimpan di dalambingkai papan 2 x 1,8m selama dua bulan setinggi 1 meter, akan dapat menghasilkan pupuk organik 1 ton. Untuk apa beli pupuk dari luaran. Untuk itu „tokka manutung“ (membakar sisa tanaman harus dihentikan), sebab akan membunuh jutaan mikroorganisme yang hidup ditanah yang bertugas membantu menggemburkan tanah, sehingga baik menjadi media tanaman untuk tumbuh.<br /><br />Pada penghujung dan rencana tindak lanjut yang diserahkan kepada guru huria Sianipar St.K.Sianipar, disepakati mendata dan membangun Organisasi (kelompok) tani yang akan dibentuk dalam waktu dekat ini, mengacu kepada tahun Diakoni HKBP yang menargetkan pembangunan 150 kelompok tani HKBP menyambut jubeleum 150 tahun HKBP.<br /></div><br /><span style="font-weight: bold; font-style: italic;">Kopi Ateng Berbatang Induk Kopi Robusta</span><br /><div style="text-align: justify;">Seusai acara Diskusi dan motivasi ini, Pengmas HKBP mengadakan orientasi ke kebun kopi warga yang mulai berhasil mengadakan penyambungan (grafting) atas Kopi Robusta dengan kopi ateng. Dari grafting (penyembungan) Kopi robusta menjadi batang induk nya kopi ateng (sigarar utang) diadakan dengan cara memotong batang induk kopi robusta dan setelah muncul tunas baru kemudian, ujung tunas baru dibelah ditengahnya, kemudian diambil batang pucuk kopi ateng disayat miring dikedua sisi pangkalnya (berbentuk v) kemudian dimasukkan ke dalam batang induk (robusta), dibalut dengan tali pengikat dan untuk sementara waktu deilindungi dan ditutup dengan tali plastik selebar 1 cm atau tali pisang, untuk mengurapi penguapan. Kemudian tutup dengan kantong plastik batang pucuk yang telah disambung sampai kepada batas penyambungan guna menghindari penguapan. Kemudian setelah 3 minggu setelah tunas baru daun mulai tumbuh atau tunas baru muncul, kantong plastik sudah bisa dibuka, kalau boleh disiram sore hari membantu kelembaban batang induk. Setelah tumbuh dan menyatu maka kopi robusta akan berubah menjadi kopi ateng dan panennya lebih cepat 8 bulan, Wah hebat? Mau tau lebih jauh? Silahkan Orientasi ke Desa Sianipar Kecamatan Silaen Kabupaten Toba Samosir.</div>pengmashkbphttp://www.blogger.com/profile/16566779003274629174noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7088089889187121208.post-83954039811008434472009-05-14T21:05:00.000-07:002009-05-14T21:08:34.203-07:00Gerakan Ekonomi Warga HKBP<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://3.bp.blogspot.com/_t13-ob4OOQA/SgzqRzGhLBI/AAAAAAAAAEE/3aFec23S76M/s1600-h/credit_union_logo.115175001_std.gif"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 251px; height: 231px;" src="http://3.bp.blogspot.com/_t13-ob4OOQA/SgzqRzGhLBI/AAAAAAAAAEE/3aFec23S76M/s400/credit_union_logo.115175001_std.gif" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5335897250023418898" border="0" /></a><title></title><meta name="GENERATOR" content="OpenOffice.org 2.3 (Win32)"><meta name="CREATED" content="0;0"><meta name="CHANGED" content="0;0"><style type="text/css"> <!-- @page { size: 21cm 29.7cm; margin: 2cm } P { margin-bottom: 0.21cm } --> </style> <p style="margin-bottom: 0cm; font-family: georgia; color: rgb(0, 0, 153);" align="justify">Model Ekonomi Gereja di saat para missionaris <span style="color: rgb(204, 0, 0); font-weight: bold; font-style: italic;">“Disana ada gereja, disana klinik, sekolah, pertanian dan peternakan berwawasan lingkungan, kegiatan simpan pinjam ”</span>, demikian Kepala Departemen Diakonia, Pdt.Nelson Siregar, dalam sessi Gerakan ekonomi Warga HKBP dalam Pelatihan Pertanian, Peternakan dan Credit Union di HKBP Kebun Kelapa 14-15 Mei 2009. Namun Gerakan ini seolah olah memudar, pradigma pelayanan gereja terkesan internal dan ceremonial demikian Kadep Departemen Diakonia di hadapan 65 orang peserta lebih jauh menandaskan. Ke 65 peserta terdiri dari masing masing utusan 6 Gereja dari Cabang Ressort Kampung Pon yang dipimpin oleh Pdt.Hotler Sihombing Lumbantoruan yakni: HKBP Kampungan Pon, HKBP Kekebun Kelapa, Hapoltahan, Pardomuan Nauli dan Seiperiuk, dan Kampung Baru</p> <p style="margin-bottom: 0cm; font-family: georgia; color: rgb(0, 0, 153);" align="justify">Gerakan ekonomi warga jaman missinonaris ini mau tak mau mestinya tetap dipertahankan dan diterapkan di tengah pelayanan Gereja saat ini, di tengah kondisi dan tantangan Globalisasi (pasar bebas) yang bercirikan tanpa batas negara, merusakkan kearifan lokal dan nasionalime. Stratetegy dalam 4i : individual, infromasi lintas negara dan bangsa, industri dan investasi. Ekonomi seperti ini telah menyengsarakan rakyat dan bukan berpihak kepada rakyat. Untuk itu, Menggalakkan Ekonomi yang memihak rakyat, sebagaimana Kristus yang berpihak dan mendengar jeritan umatNya, harus nyata di tengah pelayanan Gereja kita sekarang. Terus membangun CU/CUM dan pertanian Organik untuk mengimplementasi Firman Tuhan dalam Yer 29:7, Rom 12:2, 2 Kor 8:15 dan Kis 2:34-37, segera harus diwujudnyatakan. Gereja segera harus mendoakan dan mensejahterakan warga kota/desa, sebab bila kota desa sejahtera pasti Gereja juga akan sejahtera, bila masyarakat sejahtera makan negara juga akan sejahtera, katanya.</p> <p style="margin-bottom: 0cm; font-family: georgia; color: rgb(0, 0, 153);" align="justify">Aksi nyata dan tindakan Kongkrit</p> <p style="margin-bottom: 0cm; font-family: georgia; color: rgb(0, 0, 153);" align="justify">Untuk tidak hanya sekedar kenangan dan pemadatan kognisi, serta live service dan debat kusir semata, maka pada pelatihan yang dibuka oleh Pdt.Hotler Sihombing, yang mengambil teks Alkitab dari Mark 6:32-45, tentang lima roti dan dua ikan, sumber daya lokal yang tersedia, nampaknya kecil dan tidak berharga untuk memenuhi kebutuhan 5000 orang warganya, namun berkat Allah, sumber daya lokal 5 roti dan 2 ikan mempu menjawab kebutuhan umat. Pendeta Ressort Kampung Pon dalam memotivasi warganya untuk keluar dari persoalan kemiskinannya. Optimalisasi sumber dayanya yang tersedia harus diadakan tukasnya pada petaltihan Dua hari di Kebun Kelapa, Ressort Kampung Pon yang pada 10 Mei lalu mengadakan MBO (Mameakhon Batu Ojahan) dan Mangompoi yang dipimpin oleh Ompu I Ephorus Pdt.Dr.B.Napitupulu </p> <p style="margin-bottom: 0cm; font-family: georgia; color: rgb(0, 0, 153);" align="justify">
<br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm; font-family: georgia; color: rgb(0, 0, 153);" align="justify">Untuk mengkongkritkan masukan dari para peserta yang dipertajam narasumber,sekaligus mengimplementasi tugas suruhan Tuhan di tengah dunia ini, maka Biro Pengembangan Masyarakat HKBP pada 2 hari pertemuan ini, yang turut dalam diskusi pertanian dan Peteranakan Organik, serta Latihan Credit Union yang dipandu oleh Pdt.Jhony Sihite dan Pdt.Reinjustin Gultom. Berhasil membangun kelompok tani dan dan Credit Union HKBP Ressort Kampung Pon yang terbentuk di dalam terang Yer 29:7 dengan nama” “Diakoni sejahtera” untuk sementara beranggotakan 65 orang, yang dipimpin oleh Koordinator Umum sementara: Robinson Tampubolon, wkl: Jontar Sianipar sedangkan Koordinator wilayah yang ditetapkan seperti: di HKBP Kampung .Pon: Sairing Simamora,SE, Zamrud Purba, Hapoltahan: Leonardo Sianturi,Natal Elman Butar butar, PardomuanNauli: St.Maringan Pasaribu, Liston Sipahutar, Seiperiok: Rantogi Situmorang, Jonganter Sitinjak, Kebun Kelapa: st.Hotnar Manalu, St.Harlen Silaban</p> <p style="margin-bottom: 0cm; font-family: georgia; color: rgb(0, 0, 153);" align="justify"> </p> <p style="margin-bottom: 0cm; font-family: georgia; color: rgb(0, 0, 153);" align="justify">Untuk mengembangkan kapasitas akan arti pentingnya organisasi petani menghadapi tantangan globalisasi, serta meningkatkan keahlian warga untuk membenahi lahan pertanian dan peternakan juga membicarakan kelembagaan organisasi lebih profesional, visi, missi serta program 3 tahun ke depan ini, maka Kelompok Diakoni Sejahtera pada tanggal 25 Mei 2009 ini akan mengadakan orientasi dan pelatihan pertanian peteranakan dan rapat kelembagaan di Sekolah Lapangan Petani (SLP)-SIRA tigadolok. </p> <p style="margin-bottom: 0cm; font-family: georgia; color: rgb(0, 0, 153);" align="justify">Harapan kita semoga kegiatan ini dapat mengangkat serta meningkatkan keterpurukan ekonomi di tengah tantangan arus globalisasi ini, yang semakin memperbudak wargakita dilahannya sendiri. Semoga model ekonomi Gereja yang digagas para missionaris tidaklah tinggal kenangan yang terukir dalam sejarah kenangan masa lalu, tetapi kembali kita terapkan kini, untuk mengangkat ekonomi warga kita.</p> pengmashkbphttp://www.blogger.com/profile/16566779003274629174noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7088089889187121208.post-88971127373938623622009-05-14T20:57:00.002-07:002009-05-14T21:03:10.743-07:00Mencari Untung Dari Lahan Pekarangan Sempit , Mungkinkah?<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://3.bp.blogspot.com/_t13-ob4OOQA/SgzpG16xDRI/AAAAAAAAAD8/UzCBHalJrj0/s1600-h/hal-13c.jpg"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 314px; height: 244px;" src="http://3.bp.blogspot.com/_t13-ob4OOQA/SgzpG16xDRI/AAAAAAAAAD8/UzCBHalJrj0/s400/hal-13c.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5335895962289245458" border="0" /></a><meta name="GENERATOR" content="OpenOffice.org 2.3 (Win32)"><style type="text/css"> <!-- @page { size: 21cm 29.7cm; margin: 2cm } P { margin-bottom: 0.21cm } --></style><span lang="de-DE">Acap orang tidak percaya bahwa lahan </span><span lang="de-DE"> sempit tidak akan dapat diperoleh untung maksimal, siapa bilang ??? di pekarangan rumah yang sempit sekalipun, bila dioptimalkan akan mengjhasilkan untung yang maksimal. Bila tidak yakin, silahkan saja berkunjung ke Desa Purbasari Kecamatan Siantar Utara Kabupaten Simalungun. Desa ini hanya berjarak tempuh sekitar 15-20 menit dari pusat kota Pematang Siantar. Bila kita menuju medan lewat Sinaksak, berjalan sejauh kira kira 1 Km ke arah kanan, maka kita akan tiba di tempat ini. Sebuah gedung gereja besar HKBP Purbasari Ressort Bombongan Distrik Sumatera Timur, berada di tempat ini. Gereja besar ini dibangun oleh sekitar 50 kk warga Gereja kita yang juga menggantungkan hidup dari bertanam sayur organik di tempat ini. Gereja yang masih tersusun dari batu bata ini, belum diplester, masih butuh waktu dan dana dan uluran tangan untuk meyelesaikan pembangunannya.</span><span lang="de-DE">
<br />Sekitar 50 kepala keluarga (KK) warga yang mendiami desa ini, menanam sayur (kangkung, sawi dan bayam ) organik di tempat ini. Mereka hanya memiliki kurang dari 10 bedegan (1 bedengan 1,5 x 30 m) namun mampu mengoptimalkan pekarangan rumahnya yang sempit ini untuk mencari untung yang besar. Kalau kita berhitung untung 1 bedengan yang ditanami sayur ini akan menghasilkan 300 ikat sayur organik. 1 ikat seharga Rp 500-1000. Dalam 1 bedengan mereka memperoleh untung Rp 300x500 = Rp 150.000, dalam waktu 21 hari. Kalau kita kalikan dengan 10 bedengan: 10x150.000 = Rp 1,500.000 dalam 21 hari. Untung sebesar ini hanya memerlukan 5 sendok makan benih bayam atau 2,5 sendok benih sawi yang dibenihkan sendiri, dan 5 sak kompos kotoran ayam.</span> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify"><span lang="de-DE">Lebih jauh St.L.Nainggolan, yang menjabat guru huria di HKBP Purbasari ini, yang juga berhasil memperoleh untung dari tanaman sayur di lahan pekarangan sempit ini menjelaskan bahwa bercocok tanam sayur organik ini sangat sederhana: „mengolah bedengan 1,5x30 cm dengan jarak antar bedengan 30 centimeter. </span>Diantara bedengan dibuat drainage (parit) supaya tidak banjir dikala musim hujan. Bila bedengan telah siap diratakan taburkan kompos pupuk awal, kemudian ambil 5 sendok makan benih bayam, masukkan ke sebuah ember yang sudah dicampur dengan tanah kering, pasir dan kompos, campur sehingga benih menyatu dengan pasir dan kompos di dalam ember. Kemudian tabur secara merata sepanjang lahan yang sudah diolah. Siram 1x1 hari sampai basah. Dan bila sudah tumbuh selama 4 hari, cukup disiram 1x2 hari atau 1x3 hari. Supaya kita tidak kewalahan menampung air, gali tempat penampungan air dari kamar mandi, dekat ke lahan sayur, gunakan aiar yang terbuang dari kamar mandi, untuk menyiram sayur setiap hari. <span lang="de-DE">Menyemprotkan pestisida Organik cukup dengan 2 kali, umur 1 hari dan 4 hari. </span>Gampang bukan? Hanya dalam 21 hari kita akan mengantongi untung Rp 1,5 juta”, tukasnya bangga. <span lang="de-DE">Untung ini pasti lebih besar lagi kalau kita membuat sendiri pestisida dan kompos organik kita.</span></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify"><span lang="de-DE"><i><b>Yang </b></i></span><span lang="de-DE"><i><b>luas yang kurang beruntung?</b></i></span></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify"><span lang="de-DE">Banyak pemilik lahan luas mengeluh karena tidak pernah beruntung. „Amangoi amang....so niantusan be ngoluon“, demikian keluhan inang inang petani, berdiskusi dengan Pengmas HKBP baru baru ini. Setelah Pengmas menaya balik: „kenapa inang mengeluh?</span><span lang="de-DE"> Si inang yang memang memiliki lahan luas di desa dolok Marlawan kecamatan Jorlang Kabupaten Simalungun itu menjawab: „Tikus keparat, ongkos ongkos produksi pertanian, pupuk, pestisida, biaya pengolahan, dan sebagainya dan sebagainya harus dikeluarkan sementara hasil pendapatan tidak seberapa, panen tidak pernah maksimal, kita terbelit hutang katanya“</span></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify"><span lang="de-DE"><i><b>Orientasi ke lahan sempit</b></i></span><span lang="de-DE"><i><b> yang beruntung</b></i></span></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify"><span lang="de-DE">Guru huria HKBP Gr.Ramses Manurung, yang kini menyelesaikan studynya di STT HKBP menjabat menjadi guru huria di HKBP Dolok Marlawan Ressort Dolok Marlawan Distrik Sumatera Timur melirik persoalan para warga, yang mayoritas petani ini. Puluhan hektar tanah terhempar luas namun banyak dari mereka yang miskin dan kurang beruntung. Kurang mampu memaksimalkan lahan dan pekarangannya untuk memperoleh untung besar. Walau mayoritas memiliki lahan luas mereka terbeban dan terbelit hutang karena permainan kapitalist neoliberalist, rentenir dan industri. Sebanyak 30 orang warga HKBP Dolok Marlawan berhasil diorganiser dan dipandu oleh Gr.Ramses Manurung bersama Pengmas HKBP pada 12 Mei 2009. Mereka mengadakan Orientasi sayur Organik ke lahan petani yang berhasil, warga HKBP Purbasari Ressort Bombongan Distrik Sumatera Timur, Kabupaten Simalungun. Oreintasi ke lahan Sayur organik, dikemas dengan kunjungan dan diskusi yang dipandu oleh St.Nainggolan, guru huria HKBP Purbasari Ressort Bombongan Distrik Sumatera Timur. Orientasi ini dimaksud untuk memotivasi peserta petani yang mengeluh karena keterpurukan ekonomi keluarga, disamping belajar dan mengembangkan wawasannya dengan budidaya tanaman di lahan pekarangan sempit untuk memperoleh untung besar, juga bercocok tanam Organik, kembali ke kompos, dengan meminimalisasi supply luar.</span></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="de-DE"><i><b>Praktek, berlatih dan membangun Organisasi Petani</b></i></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify"><span lang="de-DE">Seusai diskusi dan ramah tamah, sebelum doa penutup diadakan t</span><span lang="de-DE">indak lanjut dari pertemuan ini. Ada 3 tindaklanjut yang disepakati: peserta sepakat akan menerapkan dilahan masing masing yang akan dicek dan dimonitoring oleh koordinator sementara, St.pakpahan dan guru Manurung,. Membangun organisasi petani sayur bagi warga HKBP Dolok Marlawan dan Sabtu 23 Mei akan diadakan latihan membuat kompos dan pestisida organik yang dibuat dari sumber daya lokal yang tersedia, agar tidak perlu membeli pupuk yang langka akibat permainan kapitalist dan neoliberalist, yang tujuannya memang mencari untung sendiri. Mempermainkan warga tani kita dan menjadikan petani menjadi budak di lahannya sendiri. Semoga Orientasi ini petani kita semakin memahami persoalan kemiskinannya akibat permainan penguasa, pengusaha kapitalist dan semakin berdaya mencari solusi untuk keluar dari persoalannya sendiri. Semoga</span></p><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify"><span lang="de-DE">Oleh : Pdt.Rein Justin Gultom,STH
<br /></span></p> pengmashkbphttp://www.blogger.com/profile/16566779003274629174noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7088089889187121208.post-38549123582632969962009-05-06T20:26:00.000-07:002009-05-06T20:32:59.241-07:00Orientasi Ke Malang Jawa Timur<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://1.bp.blogspot.com/_t13-ob4OOQA/SgJWE41VsvI/AAAAAAAAAD0/bxojK100w3c/s1600-h/LOGO+TAHUN+DIAKONIA+HKBP+20092.jpg"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 270px; height: 320px;" src="http://1.bp.blogspot.com/_t13-ob4OOQA/SgJWE41VsvI/AAAAAAAAAD0/bxojK100w3c/s400/LOGO+TAHUN+DIAKONIA+HKBP+20092.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5332919550735659762" border="0" /></a>HKBP telah menetapkan tahun 2009 <span style="color: rgb(255, 0, 0); font-weight: bold; font-style: italic;">tahun Diakonia HKBP dalam terang sub thema: </span> <span style="color: rgb(255, 0, 0); font-weight: bold; font-style: italic;">usahakanlah kesejahteraan kota kemana kamu kubuang dan doakan sebab kesejahteraan </span><span style="color: rgb(255, 0, 0); font-weight: bold; font-style: italic;">mereka adalah kesejahteraahnmu juga (Yer 29:17)</span>.<br /><br /><div style="text-align: justify;">Pradigma Pelayanan Gereja yang terkesan sekian lama, pradigma pelayanan internal, rutinitas dan lebih kepada tugas pelayanan ceremonial. Hal ini hendaknya berubah, kepedulian dengan sesama manusia yang menderita, sengsara, miskin, papa, korban ketidak adilan, hendaknya menjadi fokusperhatian perdana. Alam serta seluruh ciptaan yang hampir diambang kepunahan,<br />hendaknya turut mendapat perhatian. Sehingga bumi dan seluruh ciptaan Tuhan bersoraksorai, damai di sorga juga ada di bumi. Untuk itulah mengimplementasi tugas suruhan Tuhan, mewujudkan damai di bumi di samping peduli warga dan alam ciptaanTuhan, peningkatan tingkat kesejahteraan warganya serta membangun soraksorai,dikemas beberapa kegiatan seperti apa yang dipaparkan dalam buku panduan DiakoniaHKBP 2009.<br /></div><div style="text-align: justify;">Rasanya motivator terampil sungguh diperlukan untuk pelayanan mendorong serta memberdayakan dan menguatkan warga di berbagai desa, wilayah dan berbagai tempat.Untuk itu Kepala Departemen Diakonia HKBP, Pdt.Nelson Siregar, memberangkatkan 6Orang utusan pada 20-26 April 2009 orientasi Ke Malang Jawa Timur, dibantu olehBapak Manik.. Mereka yang diberangkatkan adalah Sekretaris Caritas EmergencyPdt.Eden Siahaan, Pdt.Samuel Sihombing, Pdt.David M Simatupang dari HKBP RessSidikalang VI, Pdt. B.Nababan Pdt HKBP Ress Sukandevi, Distrik VI Dairi, DuatSihombing Staf Petrasa Dairi Sidikalang, Direktur Pengmas HKBP, Pdt.ReinjustinGultom, dan Bendahra Pengmas HKBP Pdt.Jhony Sihite. Tujuh Orang yang diberangkatkan orientase ke Malang belajar tentang BBIB (Balai Besar Inseminasi Buatan)Malang, Memelihara ternak Sapi dan Kambing Perah dari pembenihan hingga paskapanen, milk processing, susu pasturisasi, kefir dan fermentase di Unit Peliharaan Ternak(UPT) Malang dan belajar dari peternak kambing kelompok Sumber Rejeki yangbershasil di dusun Tegal Rejo Malang. Biogas kombinasi Sapi dan Kambing diUniverstias Bariwijaya Malang, Agrowisata di Batu Malang dan Home industry diTumpang bekerjasama dengan GKJ (Greja Kristen Jawa) Malang.<br />Di celah celah dan di penghujung orientasi ke tujuh peserta menghadiri jamuan makandari warga dan parhalado HKBP Ressort Malang serta ibadah minggu bersama warga,sembari mengalunkan koor diakonia yang berjudul “O Sion Nauli Tongam do Ho”,sementara khotbah minggu di HKBP Malang disampaikan oleh direktur PengmasHKBP, Pdt.Reinjustin Gultom, dalam refleksi kotbah dari Mika 7:14-20, Allah yang kitakenal adalah Allah yang berbelas kasih. Dia dalam Yesus hingga mengorbankanhidupnya sampai pada tetes darah penghabisdan agar semua orang dan ciptaan lainnya,tidak binasa melainkan beroleh hidup kekal (Yoh 3:16). Yang sudah menerima berkat<br /></div><div style="text-align: justify;">dan belaskasih, ditunggu dan dituntut menjadi saluran berkat bagi semua orang dan seluruh ciptaan. Kemiskinan yang kian membengkak, adalah akibat kebijakan penguasadan pengusaha yang tidak berpihak kepada rakyat kecil. Membengkaknya hutang sekitar2 milliar, malah kita disebut si juara satu berhutang di ADB (Asian Development Bank),kini setiap orang telah memiliki hutang Rp7,7 juta/orang semenjak dari kecilnya,bukankah ini kebijakan yang semakin mempermiskin rakyat?. Lihat pemanasan globalyang menjadikan bumi diambang kepunahan. Krisis financial semakin menciptabanyaknya pengangguran, dsb. Banyaknya manusia “homo homini lupus” serigala bagisesama, mengobjekkan manusia dan ciptaan lainnya demi mencari keuntungan dirinyasemata. Hiduplah menjadi berkat, berbelaskasih, berbagi bagi setiap orang dan seluruh ciptaan,supaya bumi, manusia dan semua ciptaan damai, sejahtera, sorak sorai ada di bumiseperti di sorga. Harapan kita mereka yang diberangkatkan ini akan menshare ilmu dan<br /></div><div style="text-align: justify;">keterampilan yang mereka peroleh berbagi dan menjadi berkat bagi warga, sehingga warga berdaya dan mampu keluar dari persoalan kemiskinannya sendiri. Yang diperolehhendaknya diimplementasi diterapkan di tempatnya, demi peningkatan tingkatkesejahteraan bagi rakyat., membangun sorak sorai bagi seluruh ciptaan dan demikemuliaan nama Tuhan, Kita tunggu.<br /></div>Oleh : Pdt. Reinjustin Gultom (Direktur Pengmas HKBP)pengmashkbphttp://www.blogger.com/profile/16566779003274629174noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7088089889187121208.post-3844194415461190322009-05-05T00:03:00.000-07:002009-05-05T00:06:48.750-07:00Pengmas HKBP & CDS/CDRM Univ HKBP Nommensen Share & Discussion Programs<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://1.bp.blogspot.com/_t13-ob4OOQA/Sf_lexZEJPI/AAAAAAAAADs/obYy32yVb1I/s1600-h/pengmass.jpg"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 400px; height: 312px;" src="http://1.bp.blogspot.com/_t13-ob4OOQA/Sf_lexZEJPI/AAAAAAAAADs/obYy32yVb1I/s400/pengmass.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5332232800647259378" border="0" /></a><br />After introducing Pengmas HKBP to Rev.Totok, director of CDS/CDRM through cellular<br />phone, furthermore, on Mei 3, 2009 Mr totok visited Pengmas HKBP office and Farmer<br />field school in Tigadolok Simalungun Regency, North Sumatra, Indonesia. In that time<br />Rev.Reinjustin, director of Pengmas HKBP, shared and introduced the overall activities<br />of Pengmas HKBP such as: Motivating/organizing, Community Economy Development<br />(through: Agriculture/livestock, Animal’s offspring, Union Credit (CU), reforestry),<br />Information/ Networking and Supporting system. And In the other hand Rev.totok<br />introduced CDS/CDR programs also.<br /><br />After long sharing and discussion of each its programs, Mr. Rev.Totok and Pengmas<br />HKBP visited also pilot project of Pengmas HKBP, integrated farming which is<br />combining with livestock and farmers field school, which is located near pengmas office.<br />Pengmas also introduced farmer’s field school program activities. This is the place for the<br />farmer to train how to cultivate organic agriculture and livestock, how to make compost<br />and organic pesticide, to train how to manage their own money in Credit Union etc.<br /><br />TO handle the overall Pengmas program activities, Pengmas said that CDS is always<br />invited as a special lecture to train the participants. Mr Yanto Tampubolon, is then one of<br />expert of Agriculture from the CDS Univ. HKBP Nommensen, he was invited as a<br />trainer in Pengmas HKBP and Farmer field school activities. Hopely now and for the<br />future, it will be going continuously. We hope CDS/CDRM through Mr. Rev.Totok, do<br />not mind for paying full attention to help and support Pengmas and its all program<br />activities. Even now farmer Field school still new, which has dedicated by the head of<br />Diaconi Department of HKBP, Rev.Nelson Siregar, on Augustus 3, 2008, and donated by<br />LCA/ALWS,. Till now around 60 participants has graduated from the farmers field<br />school, even it’s classroom not so comfortable to live in. Pengmas always struggle in<br />order this school will train many farmers, which are never paying attention by the power<br />and government..<br /><br />Hoping for the future. Through this school, farmers will go out from its poverty, and the<br />environment and all God Creature will be rejoice forever.<br /><br />Pengmas and CDS/CDRM for the future will be take care good relationship and good<br />networking one another. Rev.Totok also hope that Farmer field school and it’s pilot<br />project of Pengmas it should be developed for the future, to extend the skill of the people<br />(participants) to cultivate from “hulu and hilir” (to know how to process from the<br />beginning: cultivation up to harvesting), he hopes may it is used as a length hand of CDS<br />to implemented its programs and to apply it’s vision and mission for the people. And<br />Pengmas HKBP said, that pengmas HKBP will ready as a contact person to help<br />CDS/CDR to extend their mission and vision, to make the people prosperous and to be<br />glorify of God, who created their creation.pengmashkbphttp://www.blogger.com/profile/16566779003274629174noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7088089889187121208.post-621017708361112322009-05-04T23:58:00.000-07:002009-05-05T00:02:16.834-07:00BETERNAK BABI SISTEM KOREA DAN FENOMENA FLU BABI<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://4.bp.blogspot.com/_t13-ob4OOQA/Sf_kQZOBCWI/AAAAAAAAADk/QLDbSSZM8vQ/s1600-h/905919_babi.jpg"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 276px; height: 279px;" src="http://4.bp.blogspot.com/_t13-ob4OOQA/Sf_kQZOBCWI/AAAAAAAAADk/QLDbSSZM8vQ/s400/905919_babi.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5332231454128671074" border="0" /></a><style type="text/css"> <!-- @page { size: 21cm 29.7cm; margin: 2cm } P { margin-bottom: 0.21cm } --> </style> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify"><span lang="de-DE">Sungguh Allah menciptakan dunia ini dengan baik, tiada cacat satu apapun. </span>Dia menciptakan semuanya baik, sehat walafiat , tiada satupun yang cacat dan sakit, termasuk ternak babi (Kej 1:31). Adam dan Eva yang ditugaskan Allah untuk mengolah taman Eden Allah, lihat keduanya tetap menjalin hubungan yang baik, mesra, dengan seluruh ciptaan Allah, Bukankah Adam dan Eva dekat dengan ternak Allah? <span lang="de-DE">Mereka memberi nama kepada sang ternak, suatu indikator kedekatan dengan ternak.</span></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify"><span lang="de-DE">Di saat hubungan mesra</span><span lang="de-DE"> dengan babi terjalin baik, disanalah manusia dan ternak babi hidup damai, sehat dan sejahtera. Sebalaiknya disaat manusia serakah terhadap bumi, bumipun benci bahkan mengutuk dan menyerang manusia. Keserakahan manusia terhadap babi, babi pun mengutuk dan menyerang manusia. Bila manusia tidak menghiraukan Firman Tuhan, untuk tetap membawa kabar baik bagi seluruh ciptaan (Mrk 1615) maka ciptaanpun tidak akan memberi damai bagi manusia </span> </p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify"><span lang="de-DE">Sekali lagi, </span><span lang="de-DE">Di saat manusia tidak peduli dengan babi, mengobjekkan babi menjadi alat mencari keuntungannya semata, menginginkan dagingnya hanya untuk menjadisantapan semata. Disana lah babi akan membenci dan menyerang manusia. Memberikan pakan (makanan) alami yang ramah lingkungan, dengan mengoptimalisasi local resourcess (sumber yang ter sedia) tanpa import pakan dari luar negeri yang ternyata local resourcess mampu memberi akses, sebab bumi Indonesia yang t ercinta ini kaya akan sumber daya alamnya yang lebih sehat, beruntung dan berkelanjutan, menjaga kandang babi tidak lembab dan becek ban bagaikan kubangan, meminimalisasi pakan industri yang tidak bermutu, memberikan faksin yang teratur agar kebal terhadap serangan penyakit, adalah aksi nyata dan bukti bahwa kita peduli babi. Bila ini tetap kita pelihara maka babi babi kitapun akan sehat, dan kebal terhadap serangan apapun dari luar,</span></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="de-DE">
<br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify"><span lang="de-DE">Tegasnya kasih sayang kita terhadap ternak </span><span lang="de-DE">babi, babi akan kebal dan tidak akan teserang virus H1N1, terserang flu babi. Babi akan kebal, sehat, lestari dan akan memberikan keuntungan yang wajar bagi manusia pemeliharanya. </span> </p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="de-DE"><i><b>Diskusi dan Latihan Ternak Babi Sistem Korea Atasi Flu babi</b></i></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify"><span lang="de-DE">Seahubungan dengan itu, untuk memberdayakan para peternak babi bergulir dan peternak babi dampingan Pengmas HKBP, </span><span lang="de-DE">Sekitar 50 0rang peternak babi di HKBP Ressort Kota Baru tebing tinggi distrik Tebing tinggi, yang dipimpin oleh Pdt.Adian Pasaribu, pada tanggal 13 April 2000 Pengmas HKBP mengadakan diskusi bagaimana memelihara ternak babi ramah lingkungan. dengan sistem Korea, Membuat kandang dari serbuk gergaji, dengan campuran estrak jus pisang, kangkung dan pepaya dicampur dengan IMO (indegeneous Micro Orgsanisma) yang ditangkap dari bawag pohon bambu. Bagaimana menangai penyakit dan penanganan disaat melahirkan. Bagaimana mengoptimalkan pekarangan menjadi akses makanan bergiji bagi ternak.</span></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="de-DE">
<br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify"><span lang="de-DE">Tidak kettinggalan sekitar 10 orang utusan peternak dari HKBP Karasaan Ressort Karasaan berlatih bagaimana mengemas jus pisang, kangkung (andor) dan pepaya serta menangkap IMO dengan sistem kotak di SLP (Sekolah Lapangan Petani) SIRA Tigadolok Jalan Parapat Tigadolok, seusai berlatih para utusan membawa pulang hasillatihannya untuk di praktekkan pada tanggal 8 Mei 2009 di lahan mereka.</span></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="de-DE"><i><b>Ternak Dan Padi Organik</b></i></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify"><span lang="de-DE">Sinur Napinahan gabe naniula, memang tanpa ternak, mustahillah pertanian akan survive, untuk itu peran ternak babi sangat dibutuhkan untuk menciptakan pertanian yang organik, bebas kimia pestisida, sehat, beruntung dan berkelanjutan. Untuk itu sekitar 100 orang peternak dan Petani padi seusai minggu, mengadakan diskusi dengan Pengmas HKBP. Bagaimana mememelihara ternak babi ramah lingkungan berkombinasi dengan padi organik, menjadi topik pembahasan pada diskusi di HKBP Muara Mulia yand dipimpin oleh Pdt.. Allah yang kita kenal juga adalah Allah yang memiliki taman (Porlak) namanya Eden. Arti Eden: Sorak sorai, sejahtera, hasonangan. Kita sama sama memiliki porlak dengan Allah, sebenarnya kita boleh sebutkan Allah yang kita kenal Allah teman satu serikat parporlak (petani). Namun bedanya porlak kita terkesan porlak hasusaan, karena kita tidak pernah memperoleh keuntungan maksimal dari apa yang kita olah.</span></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify"><span lang="de-DE">
<br /></span><span lang="de-DE">Kombinasi antara ternak dan pertanian kita lihat di Porlak Eden. Bila lahan yang kita oleh bercermin dari Porlak Eden, dimana ternak dan pertanian terkombinasi maka di sana pertanian kita akan lebih mandiri, kompos dan pestisida dari luaran tidak perlu, sebab kotoran ternak tersedia menjadi kompos yang cukup berharga bagi pertanian kita. Persoalan sekarang bagaimana kita mengolah kompos yang baik agara pertanian padi kita sehat, beruntung dan berkelanjutan ?. Untuk itu kembalilah memelihara ternak babi system korea atau system tradisional dengan mengemas makanan bergizi dari sumber daya local yang tersedia. </span> </p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify"><span lang="de-DE">Seusai memberikan teori bagaimana menanam padi system SRI (System Rice Intensi</span><span lang="de-DE">fication) dan IPAT-BO, mengolah sawah dengan jarak 30-50 cm, benih diseleksi dengan larutan garam, kemudian direbus dengan suhu 60 derajat celcius selama 5 menit, Praeses distrik Tanah Jawa Pdt.Tendens Simanjuntak, mendorong warga agar menerapkan kedua system ini dilahan petani kita. </span>Menanam padi SRI-IPAT BO, serta memelihara ternak babi system Korea yang ramah lingkungan ini, . </p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Lebih jauh Praeses Tendens, mengatakan, jangan takut dengan issu flu babi, Penyakit flu babi adalah penyakit luar negeri, yang musimnya dipengaruhi musim es (salju), tempat kita daerah panas, virus sulit berkembang di daerah panas, tandasnya. Kebijakan pemerintah untuk import babi dari luar negeri., mengurangi bea impor hendaknya menjadi pertimbangan, sebab disamping tidak akan menghidupkan dan menggalakkan ekonomi kerakyatan, juga akan lebih mempercepat masuknya virus ke dalam Negeri ini. Untuk itu pengawasan bandara dan karantina hendaknya diperketat. Disamping itu Hendaknya issu flu babi ini, tidak dibesar besarkan dipolitisi menjadi politik ekonomi, demi penghalalan segala cara untuk mem bumi hanguskan tenak babi dari bumi yang kita cintai ini. Memang kewaspadaan semua stake holder teramat diperlukan, tetap memelihara hubungan dan komunikasi yang baik, dan memberi yang terbaik juga bagi bumi dan babi. Demi menguatnya ekonomi kerakyatan, dan demi terciptanya bumi yang baik, demi sorak sorai, sehat sejahtera dan demi kemuliaan nama Tuhan demikian Pengmas HKBP mengakhiri diskusinya.</p><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Disampaikan Oleh : Pdt.Rein Justin Gultom,STh (Direktur Pengmas HKBP)
<br /></p> pengmashkbphttp://www.blogger.com/profile/16566779003274629174noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7088089889187121208.post-82487452111412233922009-04-14T22:49:00.000-07:002009-04-14T22:51:20.128-07:00Refleksi Diakonia FM Pematangsiantar.<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://4.bp.blogspot.com/_t13-ob4OOQA/SeV1pD7Q2jI/AAAAAAAAABk/BnstQFWpYNU/s1600-h/img_0731.jpg"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 278px; height: 209px;" src="http://4.bp.blogspot.com/_t13-ob4OOQA/SeV1pD7Q2jI/AAAAAAAAABk/BnstQFWpYNU/s320/img_0731.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5324791482724440626" border="0" /></a>Pada hari Minggu lalu 21 September 2008, bertempat di Aula Asrama SMK HKBP jalan A.Yani Pematangsiantar dilakukan pagelaran pertemuan fans Radio Diakoni FM 107,8 mhz dengan para fans dan dihadiri oleh komunitas ’suara nafiri Polresta Pematangsiantar’, Direktur Pengmas HKBP Pdt Rejustin Gultom Sth, Pdt Pardede pengelola radio komunitas ini. Acara ini diisi dengan pagelaran Suara Nafiri Polresta Pematangsiantar.<br /><br />Pertemuan ini, merupakan refleksi perjalanan radio Diakonia yang sudah berlangsung hampir satu tahun dikemas dalam bentuk acara rohani yang diawali dan diakhiri dengan ritus gerejani. Tujuannya adalah agar radio Diakonia dapat memperoleh masukan-masukan untuk pengembangan kapasitas lebih lanjut.<br /><br />Dalam kegiatan ini digelar acara perkenalan dari para crew dari Diakonia FM dan masing-masing mencetuskan isi hatinya, beberapa diantaranya adalah :<br /><br /> 1. Pengelola teknis radio Diakonia FM, menyatakan secara gamblang bahwa : Pada awalnya saya sungguh tidak bisa membayangkan bahwa sebuah komunitas yang demikian besarnya tidak mempunyai radio komunitas. Kenyataan inilah yang menjadi inspirasi dan motivasi bagi saya untuk mewujudkan radio Diakonia FM. Perencanaan mendirikan radio komunitas ini telah direncanakan sejak tahun 2002, namun terus tertunda-tunda dan hanya menjadi bahan diskusi dalam berbagai pertemuan, kemudian dibicarakan lagi pada tahun 2007 dan baru dapat diwujudkan pada awal tahun 2008.<br /> 2. Penyiar radio, menceritakan suka-duka dalam menjalankan tugas penyiaran tanpa dukungan ‘kebutuhan dasar esensial’ dan tanpa insentif yang jelas.<br /><br />Tanggapan dan Saran dari fans :<br /><ol><li>Tentang kualitas penyiaran dan jadwal yang tidak teratur.</li><li>Membentuk komunitas fans yang nantinya diharapkan akan menjadi salah satu sumber pembiayaan, ataupun membuat kotak donasi.</li><li>Pengusulan pembiayaan dari HKBP Pearaja dan Pemerintah Kota Pematangsiantar.</li></ol><br />Tanggapan :<br />Saya mengikuti dan berpartisipasi dalam perkembangan radio Diakonia ini sejak awal yang dimulai dengan keprihatinan namun dengan semangat yang kuat. Pada saat peresmiannya satu tahun yang lalu saya menyampaikan apa yang tersirat didalam hati saya yang menjadi pengharapan saya terhadap missi dari radio komunitas ini. Pada saat itu saya mengutip sebuah kisah dari Kitab Keluaran Injil Musa tentang Yoshua menaklukkan dan meruntuhkan tembok Yerikho hanya dengan tiupan nafiri dan sangkakala. Demikianlah pengharapan saya, bahwa radio komunitas Diakonia FM menjadi sangkakala yang akan meruntuhkan keangkuhan, kesombongan dan kegelapan didalam hati kita pada khususnya dan dikota Pematangsiantar ini. Tentu dengan firman dan kidung Tuhan.<br />Pada beberapa bulan yang lalu, saya mengunjungi radio ini. Saya prihatin dengan berbagai keterbatasan fasilitas bagi crew dan termasuk keterbatasan teknis (daya jangkau siaran), dan inilah yang saya usulkan kepada Pimpinan Departemen HKBP di Pearaja Pendeta Nelson Siregar Sth.<br /><br />Kini, dengan segala keterbatasan ini tentulah radio Diakonia tidaklah mampu menjadi ‘nafiri dan sangkakala yang meruntuhkan tembok Yerihko’ tetapi hanyalah suara jengkrik ditengah malam,…. Namun Puji Tuhan,…. Fansnya telah semakin membanyak dan inilah yang saya lihat pada hari ini, pertemuan kita ini harus dilakukan diruangan yang besar. Puji Tuhan,………. Potensi inilah yang seharusnya diperhatikan oleh pihak Pengmas HKBP.<br /><br />Saya memahami pertanyaan pertanyaan yang disampaikan oleh fans, tentang pembiayaan dengan HKBP-Pearaja, dengan Pemda, dengan NGO Emergency Caritas. Kemudian kita sama-sama mendengar bahwa ada cerita pemecatan. Kenapa,………….? Kelembagaan dari Diakonia FM belum ditetapkan secara definitif oleh pihak yang mempunyai otoritas di HKBP Pearaja. Tentu saja dengan kelembagaan yang belum jelas niscaya capacity building dapat terlaksana.<br /><br />Pada suatu kunjungan ke Radio ini saya membawakan beberapa keping CD yang berisikan berbagai lagu-lagu ‘christian-themed’ dan saya memperoleh respon bahwa ini boleh dan itu tidak boleh, dengan determinan tidak jelas sama sekali, sedang menurut seorang teman yang berkedudukan di Pearaja menyatakan bahwa HKBP tidak tertutup terhadap Christian comtemporary musik.<br /><br />dikutip dari : <a href="http://taradigadingdangdong.wordpress.com/category/pematangsiantar/page/2/">taradigadingdangdong.wordpress.com</a>pengmashkbphttp://www.blogger.com/profile/16566779003274629174noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7088089889187121208.post-59733337839734861212009-04-14T22:34:00.000-07:002009-04-14T22:43:32.175-07:00Evaluasi Reforestrasi & Sosialisasi Arc-HKBP<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://1.bp.blogspot.com/_t13-ob4OOQA/SeVztsFDnKI/AAAAAAAAABc/Xu2bK6-LKkw/s1600-h/main.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 616px; height: 140px;" src="http://1.bp.blogspot.com/_t13-ob4OOQA/SeVztsFDnKI/AAAAAAAAABc/Xu2bK6-LKkw/s320/main.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5324789363199155362" border="0" /></a><br /><div style="text-align: center;"><span style="font-size:130%;"><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 0, 0);">"Kusakiti Engkau Sampai Perut Bumi"</span></span><br /></div><div style="text-align: center;"><span style="color: rgb(255, 153, 0);font-size:85%;" ><span style="font-style: italic; font-weight: bold;">(Sebuah Evaluasi Reforestrasi (reboisasi) dan sosialiasi, bersama Ani Kartikasari, Konsultan Allience Religion Conservation (ARC) dan Pengmas HKBP)</span></span><br /></div><div style="text-align: center;">Di Samosir, 4-7 Mei 2005<br /></div><br /><br />Pengantar<br /><br />Allience Religion Conservation, (ARC), Aliansi agama agama dan konservasi, yang pusatnya di Meinsester (Inggris), Mei 2004 tahun yang lalu menjalin program dan kerjasama dengan HKBP lewat Pengembangan Masyarakat (Pengmas HKBP). Implementasi kegiatan dan aksi nyata diadakan dalam bentuk kegiatan Reboisasi (konservasi alam) di Samosir diadakan di 4 lokasi, seprti: Penanaman 1200 pohon produktif (dalam berbagai jenis) di Onanrunggu 2-3 Oktober 2004 yang lalu, 500 batang pohon di Pintusona (22 Agustus 2004), sekitar 10.000 di Simarmata (12-14 Nopember 2004) dan 5000 batang pohon di Tigaras 19-20 Desember 2004 yang lalu, di samping ibadah dan seminar ekologis. Kunjungan Konsurltan ARC, Ani Kartikasari kali ini bersama Pengmas HKBP, untuk Evaluasi kegiatan tahap perdana dan dan sosialisasi reforestrasi untuk tahap kedua yang direncanakan akan diadakan bulan September dan Oktober 2005 di Smosir, di samping itu ARC bersama Pengmas membangun kerjasama dengan beberapa Gereja, LSM dan Mahasiswa, telah diadakan pada 4-7 Mei 2005, seperti di HKBP Distrik VII Samosir, di HKBP Kornel Distrik V Sumatera Timur, bersama Mahasiswa Pannes kenegerian Simarmata, dengan KALI (Konservasi Alam Lingkungan Hidup) di Medan 6 Agustus 2005. Berikut saripati dari substansi kunjungan dan sosialisai.<br /><br />Kerusakan Alam yang semakin parah<br /><br />Lirik dan lagu Sherina, “Tuhan marah kah kau padaku, inikah akhir duniaku…kusakiti engkau sampai perut bumi”, Substansi lagu ini, benar benar mengintatkan kita untuk setiap saat intropeksi dan mengevalasi hubungan dengan alam ciptaan Tuhan yang baik ini. Gempa bumi memang gejala alam yang tidak bisa dihindari, tetapi persoalan sekarang, apakah kita ikut memperparah situasi alam, menyakiti alam hingga perut bumi, yang akibatnya mengakibatkan malapetaka bagi sesama mahluk? Bencana telah terjadi dimana mana. Pohon dalam fungsi ganda, disamping pengembangan ekonomi rakyat, dan sejuk yang menyehatkan, juga akarnya yang teramat perlu untuk menahan deru angin dan terpaan ombak longsor, banjir. Sehingga mahluk selamat dari goncangan yang mencelakakan . Namun teganya insani membabat habis pe pohonan, demi meraup untung maksimal tidak perduli akan dampak minusnya bagi sesama mahluk. Akar pepohonan yang saling berpaut, yang juga tumbuh di tepi pantai akan mampu menahan arus dan kencangnya benturan dan ombak, sehingga mahluk akan selamat dari ancaman bahaya, namun seiring dengan kemajuan tehnologi dalam jaman neoliberalisme, tega nian dengan pondasi pondasi batu, yang ternyata kekuatannya pondasinya lemah dibanding dengan akar pohon yang saling terpaut? Sampaikapankah kita ikut menyiksa dan tidak perduli dengan jeritan alam yang semakin rusak parah ini?<br /><br />Ikut dalam arak arakan penyelamatan alam.<br /><br />Adanya pemikiran yang masih terukir dalam benak sekelompok agama: “ urusan mengurus tanah air dan sumber daya alam bukan urusan agama, itu adalah urusan pemerintah. Tugas kami cukup dalam urus rohani saja”, asumsi ini yang memacu insani absen dalam arak arakan penyelamatan lingkungan, demikian Ani Kartikasari dalam Evaluasi dan sosialisasi reforestrasi, konsultan Alience Religion Conservation (ARC) Pada pertemuan di distrik VII Samosir bersama Pengmas HKBP yang didampingi Pdt. Jhony Sihite, Pdt. Parinsan Simanungkalit dan Dolom Sinambela, mengambil tempat di HKBP Simbolon Ressort Simbolon yang dihadiri oleh unsur pelayan Distrik dan warga sekitar 32 orang.<br /><br />Tapi benarkah demikian? Bukankah dalam ajaran Alkitab, Alquran, Hindu dan Budha dan agama agama lain, jelas sekali bahwa panggilan untuk melestarikan lingkungan., memelihara menjaga lingkungan supaya tidak rusak adalah tugas setiap orang yang beragama. Tetapi sebagai orang yang diselamatkan, kita harus mempembaharuan pola pikir kita, pola tindakan kita, rela bekerja sama dengan orang lain (stake holder), yang mendapat kekuatan dan enerji ketakuatan Yesus Kristus untuk turut menyelamatkan alam sebagaimana Kristus yang rela mati demi penyelamatan akan alam juga? Tugas ini tidak bisa ditawar tawar melihat kondisi kerusakan alam saat ini yang tinggi intensitas kersukannya tidak bisa dibiarkan namun harus ditanggulangi, lanjut Ani Kartika Sari, yang masih menekuni S3 dalam ilmu Konservasi Alam dan Satwaliar di New Zealand akhir ini.<br /><br />Lagi lagi Kartikasari dalam pertemuan dengan koordinator reboisasi di HKBP Ressort Simarmata yang dipandu oleh Pendeta HKBP Ressort Simarmata Pdt. Robert Silaban dihadiri 12 koordinator lapangan dari HKBP Sangkal, HKBP simarmata, HKBP Malau, Hutaginjang, dan HKBP Simanindo.<br /><br />Kita terpanggil sebagai berkat. Benar kita tinggal di dalam dunia ini hanya untuk sementara waktu saja. Alam dimana kita tinggal adalah rumah kita untuk sementara waktu, oleh sebab itu. Kita berada di dunia ini demi tugas, menjadi berkat buat alam, dimana kita tinggal. Alam adalah rumah yang telah dipercayakan Tuhan bagi kita. Rumah kita yang kecil ini, kini menderita.<br /><br />Bencana alam pasti itu bagian dari proses alam yang kita tidak bisa cegah, namun tragisnya tindakan manusia berdosa lebih mempercepat dan memperparah kejadian itu dimanamana, kita lihat sendiri penabangan hutan yang merajalela, pembuangan limbah semena-mena pencemaran air yang terjadi dimana mana, .pembuangan sampah pelastik meracuni tanah, penyedotan minyak tanpa kenal ambang batas, penambangan yang tidak pernah kompromi, semuanya melukai perut bumi tidak bisa busuk, ulah keji dan tindakan yang tidak terpuji.<br /><br />Semua agama terpanggil untuk menjadi sama seperti Kristus, (Efesus 4), di bumi rumah kita ini kita berlatih dan diperlengkapi agar kita sama seperti Kristus, yang walau dalam titik darah penghabisan Dia terpanggil menyelamatkan dunia ini, bumi, alam dan segala isinya (Yoh 3:16). Pada acara Minggu yang dipimpin oleh Pdt. Reinjustin Gultom, Direktur Pengmas HKBP, Pesan Kebangkitan, bahwa kita terpanggil menyampaikan tugas profetis kepada semua mahluk, bersahabat dengan alam. Sehingga bumi, alam dan segala isinya bersukacita dan bersorak sorai.<br /><br />Semua orang harus berperan<br /><br />Mempercayakan pemerintah semata dalam kegiatan reforestrasion, rasanya tidak tepat, sebab disamping kurangnya sumberdaya pemerintah, minim dan bahkan tidak adanya dana anggaran pemerintah dalam reboisasi, membuat kegiatan ini terbenam, demikian Ani dalam pertemuan di HKBP Ressort Simbolon, Untuk itu Seusai kunjungan di Samosir, ARC dan Pengmas HKBP pada pertemuan di Tornauli Parapat 4 Mei 2005 yang dihadiri ARC dan sekjen HKBP akan tetap melanjutkan aksi reboisasi September 2005 ini, sesuai yang disepakati pada Mei 2004 yang lalu, tanpa pernah melupakan peran dan partisipasi rakyat.<br /><br />Sebelumnya aksi ini akan diawali Pelatihan dan pemberdayaan dan penguatan pengetahuan dan pembobotan teknis, teknis menyeleksi, memilih dan mengadakan pembibitan yang baik. Penanaman jenis bibit bibit lokal yang sekian lama ada, dirasa cocok dan tepat kembali dibudidayakan, dalam waktu dekat ini, pelatihan pembuatan kompos, penyediaan lahan pembibitan di Samosir dan perencanaan perpustakaan khusus di Samosir mengenai tanam tanaman.<br /><br />Pada Pertemuan dengan Mahasiswa Pannes Kenegerian Simarmata di xl Jalan Singa Medan, dan pertemuan dengan KALI (konservasi Alam dan lingkungan) yang diketuai oleh Ir Jimmi Panjaitan di jalan Terompet Medan, juga Pengmas dan ARC membangun kerjasama ke depan dalam aksi reforestrasi demi pelestarian dan penyelamatan lingkungan ini.<br /><br />Rekomendasi pertemuan itu agar para pendeta diberi pemahaman tanggungjawab sebagai gembala dalam melestarikan lingkungan. Dan pembenahan kurikulum pendidikan khususnya sekolah pelayan, untuk memuat kurikulum “lingkungan hidup”, karena suatu ketika para pelayan akan memasuki desa, tukas Ani Kartika mengakhiri kunjungannya di Sumatera, semoga.<br /><br />Pdt.Reinjustin Gultom, Direktur Pengmas HKBPpengmashkbphttp://www.blogger.com/profile/16566779003274629174noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7088089889187121208.post-87036821545989522052009-04-13T23:37:00.000-07:002009-04-13T23:41:15.229-07:00Pupuk Kompos, Keniscayaan bagi Tanaman<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://3.bp.blogspot.com/_t13-ob4OOQA/SeQvYA2Q2lI/AAAAAAAAAA8/AApRpfnYqP0/s1600-h/pupuk.jpg"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 255px; height: 381px;" src="http://3.bp.blogspot.com/_t13-ob4OOQA/SeQvYA2Q2lI/AAAAAAAAAA8/AApRpfnYqP0/s320/pupuk.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5324432749049731666" border="0" /></a>Akhir-akhir ini, kebutuhan akan penggunaan pupuk kimia untuk lahan pertanian semakin meningkat. Sementara pupuk organik (kompos) mulai ditinggalkan. Sebelum diperkenalkannya pupuk kimia ini kepada masyarakat, kompos telah menjadi kebutuhan dan incaran petani untuk meningkatkan produksi pertaniannya. Kini para petani lebih menyukai pupuk kimia dibandingkan kompos. Mereka beralasan pupuk kimia mempunyai kandungan unsur hara yang baik dan dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi. Sedangkan kompos, menurut mereka, tidak mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi. Bahkan beberapa petani menggunakan pupuk kimia secara berlebihan. <p> Diakui, pada pemakaian pertama pupuk kimia pada lahan pertanian memang kuantitas produksi meningkat drastis, lebih banyak dari pada penggunaan pupuk kompos. Seiring dengan berjalannya waktu, apa yang selama ini dikhawatirkan muncul, produksi pertanianpun menurun. Namun, petanipun tak juga sadar, malah semakin menambah kuantitas pupuk kimia yang digunakan, dengan harapan produksi kembali stabil. Tahun berganti tahun, harapan para petani akan meningkatnya produksi mereka tak kunjung datang, kuantitas produksi malah semakin menurun.</p> <p> Memang benar, pupuk kimia mengandung unsur hara dan nutrisi lebih banyak dibandingkan kompos. Namun hanya sebatas itu. Pupuk kimia terbukti tidak mampu memperbaiki kondisi tanah. Sedangkan kompos, meskipun mengandung unsur hara yang lebih sedikit dari pada pupuk kimia, namun dapat memperbaiki kondisi tanah dan menjaga fungsi tanah agar unsur hara yang terkandung dalam tanah lebih mudah diserap oleh tanaman.</p> <p> Pada dasarnya, penggunaan pupuk kimia tidak menjadi masalah serius jika digunakan seimbang dengan kompos. Yang perlu menjadi cacatan kita adalah tidak menggunakan pupuk kimia secara berlebihan. Hal ini dikarenakan pupuk kimia dapat mencemari dan merusak lingkungan (tanah) jika digunakan berlebihan. Dibandingkan kompos, pupuk kimia sangat sulit diserap oleh tanaman, sulit diuraikan air, dan dapat meracuni produk yang dihasilkan oleh tanaman.</p> <p> Hasil penelitian menunjukkan pupuk kimia mengandung radikal bebas dan berbahaya bagi manusia karena dapat mengendap didalam buah yang dihasilkan. Sebagian pupuk kimia yang tidak diserap oleh tanaman juga akan menumpuk ditanah dan tidak dapat diuraikan oleh air. Kondisi seperti ini menjadikan tanah tidak produtif. Akibatnya mikroorganisme yang bertugas menggemburkan tanah tidak akan beraktivitas ditanah tersebut.</p> <p> Mikroorganisme yang ada didalam tanah lebih menyukai kompos dibandingkan pupuk kimia. Kondisi kompos yang alami memudahkan mikroorganisme didalam tanah untuk berkembang dan beraktivitas.<br />Hasil penelitian juga mengungkapkan kompos mampu menetralkan pH tanah. Tanaman lebih mudah menyerap unsur hara pada kondisi pH tanah yang netral (pH=7). Kondisi seperti ini tidak mampu dilakukan dengan penggunaan pupuk kimia semata.</p> <p> <strong>Sampah Kota sebagai Kompos</strong><br />Dalam masalah pengelolaan sampah, Indonesia harus belajar banyak dengan negara-negara maju dan berkembang lainnya. Dibeberapa negara maju, masalah pengelolaan sampah menjadi perhatian serius bagi pemerintah, sama serius dengan masalah ekonomi. Hal ini dikarenakan, disatu sisi sampah dapat berdaya guna dan memberikan keuntungan secara ekonomi jika didaur ulang dan diubah dalam bentuk yang lebih bermanfaat. Disisi lain, sampah-sampah yang tidak dibudidayagunakan dan menumpuk disuatu tempat dapat menjadi sarang penyakit serta mengeluarkan bau yang tidak sedap. Dari segi estetikapun akan tampak kurang bagus.</p> <p> Sejauh ini, penulis mengamati sampah kota kurang menjadi perhatian dan dimanfaatkan. Dalam masalah pengelolaan sampah ini, umumnya, pemerintah kota di Indonesia masih memakai cara lama, yaitu mengumpulkan sampah-sampah dari masyarakat dan menumpukkannya ke suatu tempat khusus pembuangan sampah. yang dinamakan TPA (Tempat Pembuangan Sampah Akhir). Disamping menimbulkan bau yang tidak sedap, sampah yang ditumpuk tersebut dapat menjadi sarang penyakit. Jika daerah tempat pembuangan sampah tersebut sudah penuh, maka pemerintah membuka tempat pembuangan sampah yang baru. Lagi-lagi menghabiskan biaya untuk pembukaan lahan baru.</p> <p> Alangkah bijaksananya jika sampah-sampah yang ditumpuk tersebut dimanfaatkan kembali menjadi barang yang lebih berguna dan bermanfaat seperti dijadikan kompos. Biaya yang telah dianggarkan untuk pembukaan tempat pembuangan sampah baru dapat dialokasikan untuk pengelolaan kompos. Penulis mengambil contoh sampah-sampah buangan dari para pedagang di Pasar Raya Padang. Jika sampah-sampah yang berupa daun-daunan, kulit-kulit buah-buahan, ampas tebu, sisa-sisa makanan, dan sebagainya ini dikumpulkan, bisa diolah menjadi kompos yang bernilai ekonomi. Pemerintah atau swasta dapat membuat industri pengolahan sampah-sampah ini menjadi kompos. Dalam jumlah besar, industri pembuatan kompos cukup menjanjikan dan dapat menambah pendapatan daerah.<br /></p><p>Ditulis oleh <a href="http://www.chem-is-try.org/author/Yoky_Edy_Saputra/" title="Posts by Yoky Edy Saputra">Yoky Edy Saputra</a> </p>pengmashkbphttp://www.blogger.com/profile/16566779003274629174noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7088089889187121208.post-76228662425972361882009-04-13T23:10:00.000-07:002009-04-13T23:18:44.555-07:00Pertanian Organik, Latar Belakangnya<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://4.bp.blogspot.com/_t13-ob4OOQA/SeQqij1neII/AAAAAAAAAA0/8xL3qd_nLhM/s1600-h/lahansayuranorganik.jpg"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 320px; height: 242px;" src="http://4.bp.blogspot.com/_t13-ob4OOQA/SeQqij1neII/AAAAAAAAAA0/8xL3qd_nLhM/s320/lahansayuranorganik.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5324427432682813570" border="0" /></a><span>Sejak dulu indonesia sudah mengenal sistem pertanian organik seperti sistem pertanian tiga strata di bali, sistem pernaian tanaman lorong dan lain-lain. Akan tetapi sejak di kembangkannya revolusi hiau leh pemerintah di akhir tahun 1960-an, sistem pertanian organik banyak di tinggalkan oleh petani akibat dari minimnya hasil produksi pertanian dibandingkan dengan hasil dari penambahan bahan2 anorganik pada revolusi hijau. </span> <p class="MsoNormal"><span>Perkembangan revolusi hijau sangat signifikan dalam meningkatkan produksi pertanian, khususnya padi yang puncaknya terjadi pada pertengahan tahun 1980-an dengan di daulatkannya indenesai sebagai salah satu negara berswasembada beras.</span></p> <p class="MsoNormal"><span> </span><span>Sejak swasembada beras pada tahun-tahun itu, produksi beras terus menurun tiap tahunnya. Seiring juga dengan pertambahan penduduk, maka kebutuhan akan beras pun terus meningkat. Itu salah satu faktornya. Selain faktor bertambahnya jumlah penduduk, faktor kurangnya lahan dan penurunan tingkat kesuburan tanah juga di sebut-sebut sebagai faktor lain yang menyebabkan menurunnya produksi beras nasional. Saat ini impor beras sudah menjadi kewajiban pemerintah tiap tahunnya untuk menambah kuantitas jumlah beras dalam negeri yang saat ini sudah tidak lagi mampu memasok kebetuhan penduduknya.</span></p> <p class="MsoNormal"><span>Menurut pendapat beberapa ahli, revolusi hijau (penggunaan pestisida, pupuk anorganik dah varietas unggul) mengakbiatkan terjadinya penurunan kualitas lahan berupa menurunnya kesuburan fisik dan biologi tanah. Struktur tanah menjadi lebih padat dan keras, sehingga mempengaruhi porositas dan<span> </span>permeabilitas. Biota dan mikrobita tanah juga mengalami degradasi dalam hal jumlah. Akibat dari penggunaan pestisida, biota2 tanah banyak yg mati sehingga memotong rantai makanan yg mengakibatkan meningkatnya populasi-populasi hama lain pada beberapa jenis tanaman. Selain itu biota tanah dan mikroba tanah juga merupakan organisme yg membabtu perombakan unsur-unsur sehingga tersedia bagi tanaman. Akibat dari kondisi seprti di atas maka ada baiknya mempertimbangkan kembali pemanfaatan produk2 kimia yg berasal dari revolusi hijau tersebut.</span></p> <p class="MsoNormal"><span><br />Pertanian organik diharapkan mampu mngembalikan kondisi alam yg telah kacau balau akibat dari proses revolusi hijau pada 3 dekade belakangan ini. Dengan penerapan sistem pertanian organik, perbaikan sifat fisik, kimia dan biologi tanah dapat dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan sehingga menciptakan pertanian yg berkelanjutan. </span></p> <p class="MsoNormal"><span>Menurut deptan Pertanian Organik adalah sistem produksi pertanian yang holistik dan terpadu, dengan cara mengoptimalkan kesehatan dan produktivitas agro-ekosistem secara alami, sehingga menghasilkan pangan dan serat yang cukup, berkualitas, dan berkelanjutan. Lebih lanjut IFOAM (International Federation of Organik Agriculture Movements) menjelaskan pertanian organik adalah sistem pertanian yang holistik yang mendukung dan mempercepat biodiversiti, siklus biologi dan aktivitas biologi tanah. Serifikasi produk organik yang dihasilkan, penyimpanan, pengolahan, pasca panen dan pemasaran harus sesuai standar yang ditetapkan oleh badan standardisasi. Dalam hal ini penggunaan GMOs (Genetically Modified Organisme) tidak diperbolehkan dalam setiap tahapan pertanian organik mulai produksi hingga pasca panen.</span></p> <p class="MsoNormal"><span>Pertanian organik yang merupakan bentuk dari pemanfaatan secara keseluruhan dari bahan-bahan organik dalam penarapannya akan memberikan dampak yang baik bag lingkungan sekitar, sehingga pertanian yang berkelanjutan yang diharapkan mampu memberikan hasil yang konsisten setiap musim panen dapat di capai. Saat ini dengan sistem pertanian moderen (pemanfaatan bahan2 kimia anorganik) sebenarnya sudah mampu meberikan hasil yang maksikmal, tetapi efek samping dari sistem pertanian moderen sangat merugikan lingkungan dan konsumen produk pertanian seperti rusaknya ekosistem, dan penyakit2 jangka panjang pada manusia.</span></p> <p class="MsoNormal"><span>Paradigma masyarakat terhadap penerapan pertanian organik berbeda dan bahkan cenderung di abaikan, kerana presepsi masayakat terhadap pertanian organik masih kurang baik. Kuantitas hasil yang tidak signifikan pada saat-saat awal penerapan pertanian organik membuat beberapa petani susah menerima pertanian organik, sedangkan pertanian moderen dapat memberikan kuantitas hasil yang lebih cepat dan signifikan. Padahal sebenarnya untuk jangka panjang pertanian organik merupakan sistem pertanian yang memberikan hasil sama baik dari pada pertanian moderen bahakan kualitas kesehatan dari hasil pertanian organik lebih baik.</span></p> <p class="MsoNormal"><span>Pertanian organik selain melindungi lingkungan, juga dapat melindungi konsmen pemanfaat hasil pertanian organik. Banyak sekali hasil penelitian yang mengungkapkan penyakit2 yang ditimbulkan oleh penerapan pertanian modern seperti kanker dan tumor, akan tetapi masalah inipun masih menjadi polemik dimasyarakat. Pemnfaatan pestisida berlebihan memang menimbulkan kerusakan lingkungan an kesehatan, apalagi bahan2 kimia yang berasal dari pestisida kimia susah untuk di daur ulang oleh lingkungan dan cenderung bertahan dilingkungan yang mengakibatkannya sebagai sumber racun bagi mahluk hidup disekitarnya.</span></p>pengmashkbphttp://www.blogger.com/profile/16566779003274629174noreply@blogger.com0